Secara resmi, Vietnam
adalah Negara atheis, namun sejumlah kelompok masyarakat yang cukup besar
mempraktekan agama-agama tradisional; sebagi memeluk Budha, dan ada sedikit
memeluk katolik yang merupoakan peninggalan jaman penjajahan Prancis. Namun,
terselip tidak jauh dari Hoi An, adalah My Son, situs peninggalan budaya
Unesco, zman dahulu ini lokasi adalah peradaban Hindu Champa dan komplek kuil
yang begitu agung yang dipersembahkan kepada betare Shiva dan betare Vishnu.
Pada wawalnya, wilayah
ini menjadi ibu kota agama dan politik kerajaan Champa, komplek ini dibangun
sekitar abadke 3 dan ke 4 M, dan mengakar secara spiritual ke dalam Hindu
Dharma. Terdiri dari 70 runtuhan kuil mencakup 57 hektar, situs ini ditemukan
kembali dan direnovasi oleh Prancis di akhir tahun 1890, namun situs ini secara
beruntun dibombardir selama perang Vietnam, ketika ditemukan menjadi tempat
persembunyian bagi geriliawan Viet Chong.
Bagian dari situs ini
secara bertahap dibangun kembali menggunakan batu merah tradisional yang
berasal dari situs aslinya. My Son adalah contoh yang luar biasa dari budaya
kuno- dan situs yang mewariskan peninggalan yang tertulis. Banyak prasasti
dituliskan pada material yang mudah hancur, namun banyak prasasti dituliskan
pada tiang-tiang batu atau pilar pada tulisan-tulisan prasasti ini telah
menjadi sumber informasi berharga bagi para peneliti dan arkelogis.
Sumber artikel ini dari
MEDIA HINDU, pada Jumat 15 Mey, 2015
jam 13.40 Wib.
0 comments:
Post a Comment