Makna Pohon Beringin
dikutip dalam http://www.puragunungsalak.com/.
Dengan
daun yang sangat rimbun batangnya yang kokoh memberikan kesejukan dan keteduhan
bagi orang yang berada di bawahnya. Pohon ini diyakini sebagai tumbuhan sorga,
tempat anjangsana para pitara serta dewa-dewa. Dalam upacara keagamaan pun ini
selalu digunakan, itulah keagungan dari pohon beringin.
Pohon
beringin sering dikatakan sebagai tumbuhan sorga. Bijinya yang kecil dapat
tumbuh menjadi tumbuhan besar yang memberikan kesejukan sekaligus peneduh bagi
yang berteduh dibawahnya. Akarnya yang kuat melambangkan kekokohan yang tak kan
tergoyahkan. Di balik semua itu pohon beringin bagi masyarakat Hindu mempunyai
arti penting, sama halnya seperti pohon Kurma bagi umat muslim, atau pohon bodi
bagi umat Bhuda. Pentingnya pohon beringin bagi umat Hindu karena daunnya
sering digunakan sebagai sarana upacara. Daun beringin secara filsafati bagi
umat Hindu sebagai lambang kesucian, baik dalam upacara Dewa Yajna, Pitra
Yajna, maupun pelaksanaan yajna yang lain.
Keyakinan
masyarakat Hindu tersebut bukanlah suatu hal yang tidak beralaskan tanpa
landasan sastra yang jelas, lantas dituding sebagai penyembah berhala atau
penyembah pepohonan. Secara mitologi, pohon beringin merupakan salah satu pohon
yang telah mendapatkan penugrahan. Halini dikisahkan dalam Siwa Gama ketika
perjalanan Bhagawan Salukat. Dalam rangkaian tirthayatra beliau mengantarkannya
tiba di pesisir Negara Daha, beliau menemukan sebatang pohon waringin pandak
(beringin).
Pohon
beringin itu bisa berkata-kata seraya memohon kepada Bhagawan Salukat. “Yang
mulia Bhagawan Salukat leburlah dosa hamba, sebatang tanaman yang tumbuh di
tempat sunyi, setiap waktu kurus dan selalu menjadi makanan hewan,” kata pohon
beringin dengan kerendahan hati kepada Bhagawan Salukat.
Bhagawa
Salukat yang sudah mengerti akan hakikat hidup , serta dengan kemurahan hati
dianugrahilah pohon beringin tersebut. “ ih kamu pohon beringin ,kini wajib
kamu menjadi pendamai ( membuat sentosa) dunia, melebur dosa, wajib menjadi
pelindung para Dewa tumbuh di setiap tempat suci,“ kata Bhagawan Salukat
memberikan anugrah kepada pohon beringin.
Selanjutnya
pohon beringin disebut juga sebagai pohon Siwa-Durga. Dengan kemultifungsian
dari pohon beringin bagi umat Hindu khususnya di Bali. Pohon beringin dikatakan
pula sebagai pohon surgawi, karena pohon beringin ini sebagai tempat rekreasi
atau anjangsana para pitara-pitari yang sudah diaben. Sesuai dengan konsep
ajaran Siwa di Bali, pohon beringin dikatakan sebagai pohonnya para Dewa,
khususnya Dewa Siwa. Tidak saja pitara-pitari saja yang menyenangi pohon
beringin, mahluk lain juga menyukai pohon beringin karena memang memiliki
kekuatan energy yang sangat besar. Secara fungsional dalam konsep Siwa di Bali,
pohon beringin adalah tempat Dewa Siwa dan dewi Durga beranjang sana yang
ditemani para widyadara-widyadari termasuk di dalamnya para pitara tersebut.
Berkat
anugrah Bhagawan Salukat serta adanya keyakinan masyarakat atas
kekuatan-kekuatan gaib yang bersemayam pada pohon beringin, lebih-lebih yang
tumbuh pada areal seperti pura atau kuburan, kini membuat pohon beringin,
dengan kekokohan akarnya serta rindangnya dedaunan diharapkan senantiasa selalu
memberikan kesejukan dan kesejahteraan bagi umat.
0 comments:
Post a Comment