Headlines News :
Home » » CIRI CIRI MEDIA PEMBELAJARAN

CIRI CIRI MEDIA PEMBELAJARAN

Written By balinuse on Sunday, November 30, 2014 | 11:33 PM



BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar, disamping itu media pembelajaran juga memiliki Tiga ciri media pembelajaran yang dapat membantu Guru dalam proses pembelajaran, tiga ciri media pembelajaran tersebut masing – masing mempunyai pengertian yang berbeda dan hal itulah yang melatar belakangi dalam penulisan makalah kami ini, dengan tujuan agar seorang guru beserta siswa mengetahui pengertian dari tiga ciri media pembelajaran tersebut.
Dalam hal ini berbicara mengenai media pembelajaran seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.

1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1.      Tiga Ciri Media Pembelajaran.
1.2.2.      Pengertian dari Tiga Ciri Media Pembelajaran.

1.3  Tujuan
Berkaitan dengan judul dalam latar belakang penyusunan makalah, tujuan pembuatannya antara lain sebagai berikut:
1.3.1.      Untuk Mengetahui Tiga Ciri Media Pembelajaran.
1.3.2.      Untuk Mengetahui Pengertian dari Tiga Ciri Media Pembelajaran.






BAB II

LANDASAN TEORI
Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Disamping itu Gerlach & Ely juga mengemukakan Tiga Ciri Media Pembelajaran yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa – apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. Oleh karena itu, seorang guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembalajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Dalam proses pembelajaran seorang Guru haruslah dapat mengajak peserta didiknya untuk menggunakan semua alat indera supaya proses pembelajaran ini dapat berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam hal ini seorang guru harus dapat berupaya untuk memberikan rangsangan yang dapat diproses dengan berbagai indera, semakin banyak alat indera yang digunakan dalam proses pembelajaran semakin besar pula informasi yang didapatkan sehingga dapat dimengerti dan dipahami dalam ingatan yang cukup lama. Dengan menggunakan indera penglihatan dan pendengaran misalnya akan memeberikan keuntungan bagi peserta didik. Peserta didik akan belajar lebih banyak daripada materi pembelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau dengan rangsangan pendengaran saja.

Para ahli memiliki pandangan yang searah dengan hal ini. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaanya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya 5% yang diperoleh dari indera dengar dan indera yang lainya.
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah kerucut penegalaman Dale. Dimana dalam kerucut ini menggambarkan adanya hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman kongkret, kenyataan yang ada dalam lingkungan kehidupan seseorang melalui benda tiruan sampai lambang verbal/abstrak. Semakin keatas di puncak kerucut  semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Dasar pengembangan kerucut ini bukan tingkat kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan  jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran. Pengalaman langsung akan memberi makna yang utuh dan bermakna mengenai informasi dalam sebuah pengalaman, hal ini sering disebut dengan learning by doing dimana dalam pembelajaran ini melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba.
Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan kedalam lambang-lambang seperti bagan, grafik, atau kata. Jika pesan yang terkandung dalam lambang-lambang seperti itu, indera yang dilibatkan semakin terbatas, meskipun aktifitas fisiknya berkurang, keterlibatkan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Sesungguhnya, pengalaman kongkret dan pengelaman abstrak dialami silih berganti, hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang dan sebaliknya, interprestasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman yang ia terlibat langsung.
Di samping itu, agar proses belajar dapat efektif perlu juga disesuaikan dengan  gaya belajar peserta didik. Gaya belajar adalah kecenderungan seseorang untuk menggunakan cara tertentu dalam belajar sehingga akan dapat belajar dengan baik. Secara umum dikenal dengan gaya belajar  yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Belajar visual adalah gaya belajar melalui apa yang mereka lihat, auditorial adalah gaya belajar melalui apa yang mereka dengar, sedangkan kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Dengan adanya perbedaan gaya belajar haruslah dijadikan sebuah pertimbangan bagi seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, sehingga semua peserta didik dapat terlayani dengan baik dan dapat belajar secara efektif dan efisien.




































BAB III
PEMBAHASAN

 Ciri-ciri Media Pembelajaran
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan mengapa media digunakan.
Yaitu :     
3.1  Ciri fiksatif (fixative property).
Ciri fiksatif yaitu menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau objek. Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.
Misalnya seperti peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas dengan rekaman video atau foto. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian yang terjadi pada satu waktu tertentu dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Teknologi telah menjadikan media pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting untuk memberikan pemahaman akan suatu peristiwa atau objek bagi siswa.
3.2  Ciri manipulatif (manipulatif property).

Ciri manipulatif  yaitu Transpormasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu 2 (dua) menit sampai 15 (lima belas) menit dengan teknik pengambilan gambar atau time - lapse recording.

Misalnya seperti, siswa dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus dan proses perekaman yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat diperlambat. Contoh lain seperti proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video.

Kemampuan media dari ciri manipulatif  memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
                                          
3.3  Ciri distributif (distributive property).
Ciri distributif yaitu dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.
Misalnya seperti Kejadian di daerah-daerah yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan bahan-bahan pembelajaran tersebut didistribusikan. Konsistensi informasi yang terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya.





















BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1.       Media mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat      menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
2.       Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri-ciri media pembelajaran yaitu : Ciri fiksatif, Ciri manipulatif, dan Ciri distributif. Ketiga ciri tersebut dikemukakan sebagai petunjuk mengapa media harus digunaka dan apa – apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.
3.       Ketiga ciri media pembelajaran masing – masing mempunyai pengertian tersendiri diantaranya :

1.      Ciri fiksatif  yaitu untuk menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2.      Ciri manipulatif yaitu untuk Transpormasi suatu kejadian atau objek      dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu 2 (dua) menit sampai 15 (lima belas) menit dengan teknik pengambilan gambar atau time - lapse recording.
3.      Ciri distributif yaitu dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
3.2 Saran

Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran secara efisien sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Ashar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajawali Pers, Hal 12.
Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran. Bandung : ALFABETA



















Share this article :

0 comments:

KALENDER BALI

Translate

 
Support : OM Santi-Santi-Santi OM by Blogger
Terbit Tahun © 2014. BALINUSE
TERIMA KASIH by All Right ON SUARA BALAM