Monday, May 30, 2016

Bimbingan Konseling & Pemecahan Berbasis Hindu



BIMBINGAN  DAN KONSELING

PENANGANAN TERHADAP ANAK YANG TIDAK FOKUS DALAM BELAJAR








Nama : Wayan Tarna
Nim: 1309.00.1034
Program Studi: Pendidikan
Semester : V
Eksekutif

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DARMA NUSANTARA JAKARTA
 2016




LAPORAN PELAKSANAAN KONSELING

Identitas Calon Konselor
Nama                           : Wayan Tarna
NIM                             : 1309.00.1034
Umur                            : 21 tahun
Jenis kelamin               : Perempuan
Alamat                        : Jl. Mede no 6 A Kelurahan Utan Kayu Utara
Tanggal wawancara    : 9 November 2015

Identitas Konseli
Nama Konseli             : Rama
Umur                           : 8 Tahun
Jenis Kelamin              : Laki – Laki
Kelas                           : II (Dua) SD
Nomor Induk              : 0911
Nama Sekolah             : IPEKA
Tanggal Wawancara    : 9 November 2015
Alamat                                    : Perumahan PDK No. 10  Tambun Selatan, Bekasi Timur





                                                      
A.     IDENTIFIKASI MASALAH

Rama adalah siswa kelas II SD di sekolah IPEKA Bekasi. Ketika jam belajar mengajar berlangsung, Rama jarang memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru, ia selalu sibuk sendiri dan sering melamun. Ketika ada PR (pekerjaan dirumah ), ia sangat sulit jika disuruh mengerjakannya,  karena dengan alasan tidak bisa mengerjakan. Dan ketika dipaksa agar mengerjakan PR Rama menangis dan mengamuk sambil membanting barang yang ada didekatnya. Setiap menjelang ujian Rama sering sekali menangis dan mengamuk  sambil memukul kepala sendiri karena dipaksa harus belajar. Rama juga sering menangis sampai guling-guling ketika ada keinginan yang ingin ia beli tapi tidak terpenuhi, tanpa memperdulikan tempat dan keadaan entah itu dipura, dipasar dan ditempat-tempat lainnya.
Keseharian Rama di rumah ia sangat senang menonton televisi dan bermain games menggunakan komputer dan handpond. Ia tidak pernah perduli terhadap hasil ujiannya. Pada saat kelas I semester ganjil nilai rapornya dibilang cukup memuaskan, namun ketika menginjak ke semester genap nilai Rama  menurun hingga sekarang ini.
Sebenarnya Rama termasuk anak yang pintar ia sangat jago dalam pelajaran Matematika, ia juga senang menggambar dan melukis. Namun dalam pelajaran yang lainnya ia tidak terlalu memperdulikannya.

B.     DIAGNOSIS
Berdasarkan informasi dari orang tuanya, maka dapat didiagnosis bahwa penurunan prestasi belajar pada Rama disebabkan oleh:

a.       Terlalu sering bermain Games dan nonton TV
b.      Tidak mau mengerjakan PR
c.       Tidak Percayadiri
d.      Tidak fokus
e.       Tidak memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pelajaran

                  Meskipun Rama mengalami penurunan dalam belajarnya kedua orang tuanya tidak terlalu memaksakan Rama untuk belajar, karena ketika Rama disuruh belajar ia akan menangis dan mengamuk, ia lebih memilih bermain games dan menonton tv. Dan disisi lain, berdasarkan informasi dari guru Rama, sikap Rama saat di kelas:
a.          Sering Tidak Fokus, karena kebanyakan melamun.
b.          Asik sendiri pada saat guru menjelaskan
c.          Tidak Percaya diri

            Berdasarkan informasi dari teman seblangkunya
a.       Rama suka mengamuk
b.      Suka menyendiri
c.       Sering melamun
d.      Sering tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan materi pelajaran

Dari keterangan yang telah dikumpulkan diperkirakan bahwa masalah yang dihadapi Rama berasal dari dalam dirinya sendiri dan yang paling dominan adalah pengaruh  dari kebiasaan Rama yang sangat suka bermain game dan menonton tv sehingga menimbulkan sifat malas belajar pada Rama. Dimana sesungguhnya Rama adalah anak yang pandai dan karena terpengaruh oleh teknologi sehingga ia cenderung malas belajar dan justru malah senang bermain games.

C.     PROGNOSIS
      Setelah melakukan diagnosis, kami (konselor) melakukan pendekatan kepada Rama dan berusaha memberikan motivasi untuk mengembalikan semangat belajarnya, serta memberi arahan kepada Orang tuanya agar sedikit mengurangi kebiasaan Rama untuk terlalu sering bermain games.
           
Beberapa kemungkinan apabila masalah-masalah yang dihadapi Rama bisa diselesaikan, yaitu :
a.   Rama akan kembali bersemangat dalam belajar
b.   Nilai Rama kembali meningkat
c.   Rama akan lebih berkonsentrasi dalam menerima materi pelajaran. 

Sebaliknya, beberapa kemungkinan apabila masalah-masalah yang dihadapi Rama masih belum bisa diselesaikan, yaitu :
a.       Rama tidak akan bisa fokus dalam menerima pelajaran
b.      Tidak ada perubahan prestasi belajar
b.    Rama akan semakin malas belajar dan tidak perduli terhadap PR yang telah diberikan oleh guru.
      D.   PEMBERIAN BANTUAN                     
       Dengan memberikan konseling secara individu untuk lebih mengenal watak dan karakter Rama. Setelah melakukan pendekatan dengan Rama, kami akan memberi masukan kepada Rama dengan mengggunakan kata – kata yang sangat halus, bahwa belajar merupakan kewajiban bagi siswa. Selain itu kami juga memberikan pengarahan agar Rama menjadi rajin sembahyang serta dapat meluangkan waktu untuk melaksana Yoga Surya namaskar. Dengan begitu diharapkan Rama akan menjadi fokus dalam belajar.
             Selain memberikan konseling kepada Rama, kami juga perlu mengadakan pertemuan  dan sharing masalah Rama dengan orang tuanya, agar lebih bisa mengawasi dan memberi batasan waktu bagi Rama untuk bermain games dan menonton televisi, kami juga menyarankan agar kedua Orang tua Rama selalu menyempatkan waktu untuk menemani Rama pada saat Rama mengerjakan PR.

E.     Dikaitkan dengan Konsep Hindu
Jika dikaitkan dengan konsep hindu, dalam ajaran agama hindu dikenal dengan adanya ajaran “Catur guru” yaitu dalam bahasa sansekerta catur berarti “empat” dan guru  berarti “berat”. Jadi catur guru berarti empat penuntun atau pembina yang mengemban tugas berat namun sungguh mulia. Keempat guru tersebutlah yang berperan sangat penting dalam hal mendidik. Adapun bagian dari catur guru itu adalah :
1.      Guru swadhyaya yaitu : disebut juga guru sejati tidak lain adalah Sang Hyang Widhi (tuhan yang maha esa).
2.      Guru rupaka yaitu : orang tua kita (bapak dan ibu kita dirumah)
3.      Guru pengajian yaitu : disebut juga sebagai guru waktra (bapak atau ibu guru disekolah yang bertugas sebagai pendidik)
4.      Guru wisesa yaitu : kepala pemeritah (Presiden).
Dari keempat bagian catur guru tersebut ada dua (2) guru yang sangat berperan khusus dalam hal mendidik perkembangan dan pertumbuhan seorang anak yaitu : Guru Rupaka dan Guru Pengajian.
Guru rupaka dikatakan berperan penting dalam mendidik seorang anak, karena baik atau buruknya karakter seoarang anak itu terletak pada kedua orang tua. Dalam membentuk karakter seorang anak disinilah Peran orang tua sangat dibutuhkan, oleh karenanya orang tua harus dapat meluangkan waktu untuk mendampingi anak dalam masa pertumbuhannya dan memberikan pengetahuan tentang nilai – nilai ajaran agama dengan demikian seorang anak akan menjadi lebih terarah dalam hal-hal yang fositif. Dan sesibuk apapun orang tua, perhatian terhadap seorang anak sangatlah penting, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak.
Selain peran dari Guru Rupaka, disini peran Guru Pengajian juga dibutuhkan dalam mendidik dan mengawasi tingkah laku seorang anak dalam kegiatan belajar disekolah, dan dalam hal ini guru sudah menunjukan kepedulianya terhadap Rama, hal ini dapat dilihat dari Setiap ada kejadian yang aneh pada diri Rama, Guru disekolah selalu menghubungi Orang Tua Rama, dan melaporkan kejadian-kejadian yang dialami oleh Rama, Dengan demikian sesuatu yang terjadi pada diri Rama dapat segera diselesaikan.

F.     TINDAK LANJUT
      Setelah kami (konselor) memberikan konseling kepada Rama dan Orangtuanya. Kami akan melihat perubahan pada diri Rama dalam waktu yang ditentukan yaitu : 1-2 Minggu.

NO
TGL KEJADIAN
NAMA SISWA
MASALAH
TINDAK LANJUT
KETERANGAN
1
9-11-2015
Rama
-          Tidak fokus
-          Tidak percaya  diri
-          Suka melamun
-          Sering ngamuk
-          Sering tidak mengerjakan PR
-          Sering bermain games
-          Sering nonton televisi

-           
1.      Ditegur
2.      Surat Panggilan Orangtua
3.      Catatan kejadian dikelas
4.      Memberi perhatian Khusus
2 minggu masalah dapat diatasi.

Langkah – Langkah Pemecahan Masalah (Tindak Lanjut)
Hari
Langkah-langkah (Tindak Lanjut)
Hari ke 1
Mencari data siswa dan Guru
Analisa Data :
-          Gampang menyerah
-          Cepat bosan
-          Suka menyendiri
-          Suka menggambar dan melukis
-          Sering melamun
-          Tidak percaya diri
-          Jarang mengerjakan PR
-          Suka ngamuk
-          Tidak fokus

Hari ke 2-6
Mulai bertindak memecahkan masalah
1.      Memberikan perhatian khusus kepada Rama
2.      Memberikan pengarahan/masukan disertai dengan pujian sehingga Rama merasa senang.
3.      Kami sebagai konselor menyempatkan waktu untuk Menemani Rama mengerjakan PR, hal tersebut kami lakukan untuk mengetahui keluhan-keluhan yang dialami pada saat mengerjakan PR.
4.      Setelah kami (konselor) menemani Rama pada saat mengerjakan PR, kami melihat ternyata rama tipe orang yang cepat bosan dan gampang menyerah. Dengan demikian kami berusaha untuk merubah metode belajar menjadi lebih banyak menggunakan media gambar, karena Rama tipe orang yang suka menggambar. Hal itu kami lakukan setiap hari sehingga Rama merasa sangat senang.
5.      Selain mengubah metode belajar, kami (Konselor) juga mengajari Rama tehnik Yoga Suryanamaskar, hal itu kami lakukan agar rama bisa menjadi lebih fokus dan dapat mengurangi waktu bermain game dan nonton TV, kegiatan yoga kami lakukan setiap sore selama 5 hari, adapun hal-hal yang dialami pada saat yoga antara lain:
a.       Yoga hari ke-1, rama masih belum serius
b.      Yoga hari ke-2, Rama mulai agak serius, namun keesokan harinya rama tiba-tiba sakit (flu/pilek) tapi hanya 1 hari. Hal itu mungkin karena Permulaan belajar yoga, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan pada suhu tubuh rama.
c.       Hari ke-4, kami mulai  lagi mengajak rama Yoga dan rama sudah sangat serius .
d.      Hari ke-5 Rama sudah bisa melaksanakan Yoga sendirian, dan Rama sudah mulai sedikit fokus.

Hari ke 7-10
1.      Kami (konselor) Memberi batasan waktu bermain game dan nonton TV.
2.      Kami juga menyarankan kepada orang tua Rama agar memberi batasan waktu bermain game dan nonton TV pada Rama.
3.      Kami mengajak Rama sembahyang setiap sore (menjelang malam)

Hari ke 11-12
1.      Kami mulai mengamati perkembangan rama dirumah
2.      Kami (konselor) mencari tahu perkembangan Rama di sekolah
3.      Kami mengumpulkan data-data yang kami dapat dari orang tua, guru, dan Teman Rama disekolah.

Hari ke 13-14
Kami (konselor) dapat menyimpulkan bahwa selama proses pemecahan masalah yang kami lakukan pada rama, Rama sudah ada perubahan, hal itu kami lihat dari data-data yang telah didapat dari orang tua, guru dan teman Rama disekolah.. Data-data yang kami dapat yaitu sesuai dengan hasil yang diharapkan antara lain :
1.      Rama sudah mulai diam
2.      Lebih memilih menggambar dari pada bermain game
3.      Sudah mulai bertanggung jawab dalam hal mengerjakan PR
4.      Mulai memperhatikan guru pada saat jam pelajaran
5.      Mulai fokus
6.      Rajin sembahyang
7.      Sudah mulai mengurangi waktu bermain game dan nonton TV
8.      Sudah mulai memanfaatkan waktu dengan baik, yaitu rama lebih sering belajar dari pada menonton TV.




No comments:

Post a Comment