Friday, January 30, 2015

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan




PerananTIK Dalam Media Pendidikan


Oleh:
 I Wayan Tarna
Dosen Pembimbing: Ni Putu Supartini, S.Pd.H, M.Pd.H
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara
Jakarta 2015/2016





KATA PENGANTAR

Om Svastyastu
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Hyang Widi atas Asung Waranugraha yang telah diberikan kepada kita semua. Penyusun sangat bersyukur kepada-Nya karena dalam penulisan makalah ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini sengaja kami mengangkat judul Peranan TIK Dalam Media Pembelajaran
Pendidikan adalah sebuah  proses  seseorang untuk memperbaiki sikap, atau mengubah tingkah laku melalui ajaran dan latihan secara perlahan-lahan.Teknologi saat ini sangat berperan penting dalam dunia pendidikan, contohnya sebagai penunjang proses pembelajaran di sekolah. Tapi sayangnya teknologi di dunia Pendidikan di Indonesia masih kurang mendapatkan perhatian yang khusus dari pemerintah daerah atau pusat, khususnya pada daerah daerah yang terisolir.
Dengan kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu. Jika dalam penulisan makalah ini ada kesalahan, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya, karena kesalahan ini bukan disengaja, tetapi karena ketidaktahuan dan kekurangan dari kami.
       Om Santih, Santih, Santih Om



                                                                               Jakarta, Januari 2015

                                                                                           Penyusun





DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Media Pendidikan.................................................................................... 3
2.1 Pengertian Manfaat Teknologi Komputer.................................................................. 5
2.3 Media Komputer Dimanfaatkan Secara Luas Oleh Dunia Pendidikan................... 6
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................... 8
3.1 Pengertian Media Pendidikan.................................................................................. 8
3.2 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.................................................... 10
      3.2.1 Manfaat Teknologi dan Kaitannya Dengan Ilmu Pengetahuan...................... 13
      3.2.2 Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya........................................... 14
      3.2.3 Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran................ 15
      3.2.4 Peranan TIK dalam Pendidikan...................................................................... 15
3.1 Implikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan............. 17
      3.31 Dampak Positif dan Negatif TIK Dalam Bidang Pendidikan......................... 18
      3.32 Dampak Positif dan Negatif TIK Dalam Bidang Pemerintahan...................... 21
      3.3.3 Dampak Positif dan Negatif TIK Dalam Bidang Ekonomi............................ 27
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 34
4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 34
4.2 Saran....................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 36


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang  
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang pesat di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun, TIK juga memiliki banyak kekurangan. TIK tidak hanya memberikan dapak positif, namun juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa rumusan masalah yang dapat disimpulkan yaitu:
1.      Apakah yang dimaksud media pendidikan?
2.      Bagaimana peranan TIK dalam Dunia pendidikan?
3.      Bagaimana implikasi TIK dalam Dunia pendidikan?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian media pendidikan.
2.      Untuk mengetahui pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3.      Untuk mengetahui implikasi TIK dalam dunia pendidikan.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’ ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Garlach dan Ely (1971) mengatakan media apabila dipahami garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
 Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranyaakan diberikan berikut ini. AECT (Assocition of education and Communikacion Technology, 1977) member batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai system penyampaian atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata  mediator  menurut Fleming (1987:234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukan fungsi atau peranya, yaitu  mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap system pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan yang paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau mengantar pesan-pesan pembelajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televise, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau atau mengandung maksud-maksud  pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju.
Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain adalah buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, tv, dan computer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Istilah media sering kali dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi”yang berasal dari kata latin tekne (bahasa inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”).
Menurut Webster, “art” adalah keterampilan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari satu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai berikut: perluas tentang konsep media, dimana teknologi bukan sekedar alat, benda, bahan, atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuat, organisasi dan manajement yang berhubungan dengan penerapan ilmu.
Erat hubungannya dengan istilah ”teknologi,“ kita juga mengenal kata teknik. Teknik dalam bidang pembelajaran bersifat apa yang sesungguhnya terjadi antara guru dan murid. Ia merupakan suatu strategi yang khusus. Bahkan Richards dan Rodgers menjelaskan pula bahwa “teknik” adalah prosedur dan praktek yang sesungguhnya didalam kelas. Dari sini nampak jelas bahwa “teknologi” bukanlah pembuat kapal terbang model mutakhir dan semisalnya saja, tetapi melipat-lipat kertas jadi kapal terbang mainan itu juga hasil teknologi; karena itu juga merupakan suatu keterampilan dan seni. Barang kali inilah yang menyebabkan beberapa kalangan lantas membagi pengertian teknologi menjadi dua macam; ada yang disebut teknologi tinggi (canggih), ada pula yang disebut teknologi tradisional. Teknologi pembelajaran agama sementara masih heavy  ke wawasan pengertian teknologi tradisional. Dengan demikian kalau ada teknologi pembelajaran agama misalnya, maka itu akan membahas masalah bagaimana kita memakai media dan alat bantu dalam proses mengajar agama akan membahas keterampilan, sikap, strategi, dan mengajarkan agama[1].


2.2  Pengertian Pemanfaatan Teknologi Komputer
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan atau sistem pembelajaran Pemanfaatan mempunyai tanggungjawab untuk mencocokan pebelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pebelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan. Pemanfaatan computer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Pemanfaatan teknologi komputer dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu proses belajar mengajar, dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa. Pemanfaatan teknologi komputer pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media14 pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman materi yang telah diajarkan guru di dalam kelas. Pemanfaatan media ialah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya, bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaikan dengan karakteristik pebelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar. Teknologi komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Menurut Kadir, peranan teknologi komputer akan melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia pendidikan. Sistem pengajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video), guru dapat menyajikan materi pelajaran dengan lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan dalam penyampaian. Menurut Heinich, dalam bukunya Hamzah B. Uno,  Penggolongan lain yang dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan teknologi komputer misalnya media adalah berdasarkan pada teknologi yang digunakan, mulai media yang teknloginya rendah (low technology) sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi (high technology). Apabila penggolongan media ditinjau dari teknologi yang digunakan, maka penggolongannya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan demikian penggolongan media dapat berubah dari waktu ke waktu. Misalnya dalam era tahun 1950 media televisi dikategorikan sebagai media berteknologi tinggi, tetapi kemudian pada era tahun 1970/1980 media tersebut bergeser dengan kehadiran media komputer. Pada masa tersebut komputer digolongkan sebagai media dengan teknologi yang paling tinggi.
2.3 Media komputer dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan.
 Menurut Hannafin dan Peck potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran antara lain:
a. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dan materi pelajaran.
b. Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik.
c. Mampu menampilkan unsur audio visual untuk meningkatkan minat belajar (multimedia).
d. Dapat memberikan umpan balik terhadap respons peserta didik dengan segera.
e. Mampu menciptakan proses belajar secara berkesinambungan. Heinich, dkk mengemukakan enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran, yaitu berupa:
1. Praktik dan latihan.
2. Tutorial.
3. Permainan.
4. Simulasi.
5. Penemuan.
6.  Pemecahan masalah[2].
Oleh karena itu dengan adanya computer sangat membantu proses belajar mengajar di dunia pendidikan.
























BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Menurut Azhar Arsyad, bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dapat disimpulkan bahwa sebuah media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang lain. media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Media juga bermanfaat dalam pendidikan di sekolah untuk proses belajar mengajar agar lebih baik kedepannya. Selain itu juga media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas. Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar disebut sebagai media belajar. Media belajar berfungsi untuk menyampaikan isi materi pelajaran oleh guru kepada siswa. Rossi dan Breidle yang dikutip dan diterjemahkan oleh Sanjaya, mengemukakan bahwa “media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya”. Gagne’ dan Briggs yang dikutip dan diterjemahkan oleh Arsyad, mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”. Kemudian, Sudjana, berpendapat “media pembelajaran adalah sarana, metode, teknik, untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dengan pembelajar dalam pembelajaran di kelas”. Martin dan Briggs yang dikutip dan diterjemahkan oleh Astuti, mengemukakan bahwa “media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan mahasiswa”. Selanjutnya, Hamalik, yang dimaksud media pendidikan adalah “alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.Dari beberapa pengertian media belajar di atas dapat disimpulkan bahwa media belajar adalah segala bentuk media baik itu berupa buku, benda asli, gambar diam, visual, audio, audio-visual, grafik, animasi, slide, film strip, bingkai maupun alat yang digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, pesan atau informasi dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pengajaran di sekolah. Oleh karena itu, semua sumber yang digunakan dalam proses pembelajaran juga disebut sebagai media belajar. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu sebagai berikut:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menggunakan media pembelajaran yaitu untuk mempertinggi kualitas pembelajaran khususnya Pendidikan Kewarganegaraan. Pertama, guru harus memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media, kriteria dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa. Kedua, guru harus terampil dalam membuat media pembelajaran untuk keperluan mengajar di dalam kelas. Ketiga, guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga dalam pemanfaatan media lebih efektif. Menurut Gerlach & Ely dalam bukunya Azhar Arsyad, mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya yaitu sebagai berikut:

a) Ciri Fikatif (fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.

b) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

c) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu[3].

3.2 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemerosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Jadi dapat di simpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya[4].
Jika berbicara tentang teknologi, tentunya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Selamanya, selama peradaban manusia masih ada, teknologi akan terus menjadi hal terpenting dalam kehidupan. Hal yang saat ini sedang menjadi trand dan ramai diperbincangkan adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mana merupakan salah satu hal terpenting di abad ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hinga orang tua, pedagang kecil hingga pengusaha besar, baik disadari maupun tidak sudah begitu tergantung pada TIK. Jika dilihat dari kacamata sejarah, TIK sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus berabad-abad lalu. Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan modern mampu berkomunikasi secara lisan dan mulai mampu mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar. Pada jaman lalu, teknik pendokumentasian informasi pun masih sangat sederhana, tetapi akhirnya terus berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Beberapa alat yang digunakan pada zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit kayu, tanah liat, dan kulit binatang. Adapun karakteristik dari cara penyampaian informasi pada zaman dahulu adalah informasi menyebaran dengan lambat dan kurang efektif. Setelah masa revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai ditemukan, termasuk didalamnya alat-alat yang mampu membuat penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan efektif. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh hanya mampu berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad pertengahan ini sudah mulai digunakan telegram. Beberapa tahun kemudian, Alexander Graham Bel menemukan telepon yang mampu dipakai untuk berkomunikasi oleh orang walaupun berjarak jauh.
TIK berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Orang yang berada di pulau yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah mampu melakukkan komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Salah satu hal yang sedang menjadi trend saat ini adalah kegiatan yang berbasis internet dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat membantu kegiatan manusia. Dengan hal tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Selain itu,proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien. Berbagai barang elektonik mulai dari televisi, handphone, pager, PDA, laptop hingga palmtop sudah menjadi barang-barang yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan ditemukannya alat-alat yang lebih canggih. Melihat apa yang terjadi saat ini, dapat dibayangkan apa yang mungkin dapat terjadi di masa nanti. Jauhnya jarak tidak lagi akan terasa. Kelak komunikasi jarak jauh akan dilakukan dengan hologram tiga dimensi yang begitu nyata. Pekerjaan-pekerjaan manusia akan mulai dikerjakan oleh robot yang bekerja secara otomatis dan mampu belajar dari pengalamannya sehingga mampu mengkoreksi kesalahan yang ia lakukan dengan sendirinya. Teknologi komputer pun akan berkembang dengan pesat. Komputer masa depan akan mampu merespon tindakan-tindakan manusia dan memahami bahasa manusia. Lebih canggihnya lagi, komputer generasi yang akan datang diramalkan, akan memiliki perasaan layaknya manusia. Melihat fakta dan gambaran masa depan seperti diuraikan di atas, muncul satu kekhawatiran, “Akankan eksistensi manusia digantikan oleh komputer?” dan “Akankah manusia mampu bertahan dari kepunahan?”. Satu hal yang patut kita sadari dan tekadkan, “Teknologi dibuat untuk membantu manusia, bukan untuk memperbudak manusia”[5].
TIK mempunyani peran yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti microsoft office atau Open Office memudahkan para pelajar dalam megerjakan tugas, seperti laporan praktikum dan artikel, juga ketika mempresentasikan tugas di dalam kelas. Sistem pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dan mudah dicerna atau dipahami. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun matematika, dapat disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi sekaliugus memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan dengan menggunakan komputer. Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau tidak. Karena tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang belajar bahasa asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa terasa mereka pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut. Agar proses belajar berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan hiburan. konsep ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang merupakan perpaduan antara education dan entertainement. Teknologi internet ikut berperan dalam menciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi harus dilakukan di dalam kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di universitas yang berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara bersangkutan. Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau yang disebut sebagai ebook ataupun beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan setiap seorang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan[6].
           
3.2.1 Makna Teknologi dan Kaitannya dengan Ilmu Pengetahuan
            Teknik  secara umum diartikan sebagai alat pelengkap dan metode-metode untuk membuat sesuatu. Teknologi adalah perincian rasional alat-alat metode atau cara untuk melaksanakan sesuatu atas dasar pemahaman yang matang terhadap kemajuan alat – alat dan aktivitas-aktivitas tersebut. D.A Schon (1967) dalam teknologi and change menyebutkan bahwa teknologi adalah suatu cara untuk memproduksi atau membuat sesuatu cara untuk memproduksi atau membuat sesuatu yang lebih mengembangkan keterampilan manusia.
            Kata teknologi berasal dari bahasa yunani “techne” yang berarti keterampilan atau pertukangan. Teknologi dalam bentuk apapun akan sulit berkembang tanpa didukung oleh ilmu pengetahuan yang memadai. Ilmu pengetahuan sulit berkembang tanpa sarana pendidikan/laborotarium yang memadai, program nasional, dan tradisi masyarakat yang menunjang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sering disebut iptek adalah dua hal yang tak dapaat dipisahkan karena teknologi memerlukan ilmu pengetahuan untuk berkembang, sebaliknya ilmu pengetahuan dapat berkembang dari pengalaman lapangan yang didapat oleh teknologi dalam praktek.
Ilmu pengetahuan (Science) dapat diartikan sebagai aktivitas cara berpikir dan bekerja yang didasari pada observasi, identifikasi, deskripsi, penelaan eksperimental, atau penalaran teoritis dengan memakai cara-cara yang disetujui bersama terhadap fenomena-fenomena alamiah. Dapat juga diartikan kesimpulan-kesimpulan yang mantap yang diperoleh dari perkembangan pengetahuan (knowledge) didapat melalui analisis dan kesimpulan terhadap pengalaman-pengalaman yang sistematis. Teknologi juga dapat diperoleh dari perkembangan keahlian-keahliandan keterampilan tertentu dalam praktik dan terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama tanpa intervensi yang terlalu banyak dari ilmu pengetahuan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan[7].
3.2.2 Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya
            Sesuai dengan tujuan pemakaian teknologi dalam perkembangan lebih lanjut, dikenal berbagai pengertian dari teknologi dalam penerapannya.
a.       Teknologi Tinggi (Hi-Tech/Hihg Teknology)
Dimaksudkan untuk menerangkan suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh dari Hi-tech ialah computer, laser, bioteknologi, pembuatan komposif material, telekomunikasi satelit, pengeboran minyak lepas pantai, senjata nuklir. Adapun cirri-cirinya bersifat padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangan (litbang atau R&D), biaya perawat tinggi, masyarakatnya ilmiah, keterampilan operator yang tinggi, dan biasanya dirahasiakan oleh pemiliknya.
b.      Teknologi Madya (Intermediate Technology)
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan mampu untuk memakainya dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Teknologi madya memerlukan modal yang tidak terlalu besar, tidak memerlukan injeksi ilmu pengetahuan baru karena telah bersifat rutin. Contohnya ialah pengelolaan hasil pertanian, industry dan kontruksi untuk rumah dan gedung yang tidak terlalu tinggi, produksi sepada (motor) yang sederhana.
c.       Teknologi Tepat Guna
Pada umumnya merupakan teknologi madya dengan tingkatan lebih sederhana. Teknologinya dicirikan dengan skala modal yang digunakan kecil (ivestasinya kecil), peralatan-peralatan yang digunakan sederhana, pelaksanaanya bersifat padat karya, sehingga turut membantu masalah ketenagakerjaan, khususnya dipedesaan. Pemakaiannya sangat dianjurkan untuk Negara-negara yang berkembang karena dapat membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi, dan menciptakan tradisi  teknologi dari tingkat yang paling sederhana. Teknologi tepat guna banyak diterapkan di pedesaan sehingga sering juga disebut teknologi pedesaan (rural Teknology) atau teknologi pribumi. Pengertian pribumi sifatnya lebih khusus, karena dikembangkan menggunakan cara-cara dan metode yang dikenal secara turun-temurun disuatu daerah, merupakan cirri khas dan sangat sedikit mendapat pengaruh modern yang dating dari luar.
3.2.3 Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini tik digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya. (2) teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran tik sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya. (3) teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator[8].
3.2.4 Peranan TIK Dalam Pendidikan
Didalam dunia pendidikan, TIK sangat berperan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Pendidikan harus dapat menguikuti perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat itu sejalan pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan perkembangan teknologi, dan perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan dibidanng ekonomi. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan itu di bidang ilmu pendidikan dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang lebih sesuai, lebih efektif dan efesien. Materi pembelajaran pun dikembangkan karena telah banyak perubahan yang terjadi atau telah banyak ditemukan pengetahuan yang lebih mendalam sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Sebagai contoh, berkat hasil-hasil penelitian tentang bulan, planet-planet, penyakit, tanah dan sebagainya, maka berkembang pulalah materi pembelajaran yang berhubungan dengan hal-hal yang diatas. Jadi jelaslah pendidikan telah memanfaatkan hasil perkembangan teknologi dan harus memang senantiasa demikian. Tidak dapat disangkal, bahwa perkembangan teknologi telah menyebabkan kehidupan lebih baik. Transportasi lebih mudah, komunikasi lebih lancar dan cepat, produksi pabrik lebih banyak dan lebih bermutu dan sebagainya[9]. Sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi / TIK memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.
A. Peran tambahan (suplemen)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran melalui TI atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran melalui TIK. Sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. Walaupun materi pembelajaran melalui TIK berperan sebagai suplemen, para dosen /guru tentunya akan senantiasa mendorong, mengggugah, atau menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses materi pembelajaran melalui TIK yang telah disediakan.
B. Fungsi pelengkap (komplemen)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran melalui TI diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran melalui TIK diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
C. Fungsi pengganti (substitusi)
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah para maasiswa mengelola kegiatan pembelajaran/ perkuliahannya sehingga para mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan perkuliahannya. Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa, yaitu apakah mereka akan mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara (1) konvensional (tatap muka) saja, atau (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. Alternatif model pembelajaran manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa tidak menjadi masalah dalam penilaian. Artinya, setiap mahasiswa yang mengikuti salah satu model penyajian materi perkuliahan akan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika mahasiswa dapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu para mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya. Para mahasiswa yang belajar pada lembaga pendidikan konvensional tidak perlu terlalu khawatir lagi apabila tidak dapat menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik karena berbenturan dengan kepentingan lain yang tidak dapat ditinggalkan atau ditangguhkan. Apabila lembaga pendidikan konvensional tersebut menyajikan materi pembelajaran yang dapat diakses para mahasiswa melalui internet, maka mahasiswa dapat mempelajari materi perkuliahan yang terlewatkan tersebut melalui internet.  Dapat terjadi demikian karena para mahasiswa diberi kebebasan mengikuti kegiatan perkuliahan yang sebagian disajikan secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet (model pembelajaran kedua). Di samping itu, para mahasiswa juga dimungkinkan untuk tidak sepenuhnya menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik. Sebagai penggantinya, para mahasiswa belajar melalui internet (model pembelajaran ketiga)[10].
3.3 Implikasi  Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia pendidikan
            Ilmu pengetahuan sendiri telah banyak mendapatkan manfaat dari teknologi dengan dimanfaatkanya alat-alat baru dalam proses belajar dan mengajar (PBM). Penemuan-penemuan baru tentang audio visual telah banyak membantu guru dalam memberikan pengalaman belajar pada anak didik. Hal ini patut disyukuri. Untuk mencegah penggunaan ilmu pengetahuan yang menjerumus ke akibat-akibat yang normatis harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pendidikan agama, pendidikan moral pancasila dan ilmu pengetahuan social (IPS) sangat besar peranannya dalam hal ini. Lewat materi pendidikan dalam bidang studi yang baru disebutkan ini, pendidik dapat mengembangkan sikap-sikap positif pada pribadi anak. Disamping itu, pemberian sejumlah pengetahuan kognitif dan keterampilan untuk dapat melaksanakan pengetahuan yang telah dimiliki dan ditingkatlkan pula agar anak didik dapat segera terjun ke masyarakat dengan  dengan bekal yang memahami[11].
3.3.1 Dampak Positif dan Negatif TIK dalam Bidang Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalih fasihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi Informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.
A.     Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Beberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan, antara lain:
1.      Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2.      Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.      Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.      Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
5.      Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
6.      Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
7.      Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
8.      Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
9.      Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
10.  TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
11.  Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
12.  Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
13.  Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
14.  Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
15.  Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
16.  Computer Aided Instruction” telah terlihat sedikit meningkatkan kinerja siswa pada pilihan ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau Assisted) Instruksi (CAI), yang umumnya mengacu kepada siswa belajar mandiri atau tutorial pada PC, telah terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa dalam membaca dan keterampilan matematika ataupun pelajaran yang lainnya, meskipun apakah peningkatan tersebut berkorelasi dengan perbaikan nyata pada pembelajaran siswa.
17.  TIK yang digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan TIK untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif, karena memiliki pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail) dalam pengembangan bahasa siswa dan kemampuan komunikasi.
18.  Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.
B.     Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Ada biaya besar yang terlibat diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat berakhir menjadi kerugian. Hal ini sering disebut sebagai faktor dalam kesenjangan digital. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan antara lain:
1.      Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.      Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
4.      Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
5.      Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
6.      Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
7.       Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
8.      Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
9.      Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika menggunakan computer di sekolah.
3.3.2 Dampak Positif dan Negatif TIK dalam Bidang Pemerintahan
Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu:
a. G2C (Government to citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat,
b. G2B (Government to bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha,
c. G2G (Government to Government), hubungan antara pemerintah dengan      pemerintah.
Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintahan, misalnya menggunakan jaringan internet. E-government dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya.


A.     Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1.      Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2.      Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3.      Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4.      Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja. Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).
5.      Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-oleh menjadi penghalang bagi masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah sehingga pelaksanaan pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien.
6.      Keberadaan e-government akan berimbas pada dimensi sumber daya manusia disetiap pelayanan publik. Tidak tertutup kemungkinan akan meruyaknya kekhawatiran yang disebabkan oleh rasionalisasi jumlah karyawan. Karyawan yang dinilai tidak memiliki kesediaan dan kemampuan generik untuk menjalankan e-government akan berhadapan dengan dua resiko; diberhentikan (retrenchment) atau menjadi pelatihan dalam rangka membentuk kompetensi lunak (soft compentencies) dan keterampilan kerja serta mengintegrasikan diri kedalam struktur informasi yang baru.
7.      Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat “pengotomasi proses” yang diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
8.      Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi dibanding sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.
9.      Dalam konteks keterbukaan (transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap sebagai sarana penyedia akses dibanding sebagai sareana penyediaan informasi yang lebih spesifik seperti latar belakang suatu kebijakan misalnya.
10.  Dalam konteks pelaksanaan suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk mempercepat pelaporan dibanding sebagai sarana untuk membantu proses monitoring.
11.  Dalam konteks peningkatan kualitas suatu kebi akan teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk memperluas sumber informasi dan data dibanding sarana yang dapat menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
12.  Timbulnya kelas menengah baru. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dalam bidang pemerintahan yang didalamnya termasuk juga bidang politik akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
13.  Proses Regenerasi Kepemimpinan. Sudah jarang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
14.  Di bidang Politik Internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme. Kemajuan di bidang Teknologi Komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang Teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
15.  Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa transformasi lengkap terhadap pemerintah.
16.  Sektor TIK memberikan kontribusi untuk pendapatan pemerintah dalam dua cara.
Pemerintah memperoleh pendapatan ketika mereka menjual lisensi atau privatisasi perusahaan milik negara. Mereka juga memperoleh pendapatan dari pajak dan pembayaran biaya lisensi tahunan.
17.  Sektor TIK menghasilkan pendapatan dengan jumlah yang sangat besar bagi pemerintah. Negara-negara dimana basis pajak terbatas Indeveloping, pendapatan ini merupakan bagian penting dari keseluruhan pendapatan pemerintah.
18.  Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, pemerintah membentuk program ICT4PR (Information and Communication Technology for Proverty Reduction) yaitu membangun pusat-pusat teknologi informasi dan komunikasi khususnya di daerah pedesaan seperti telecenter.
19.  Pegawai pemerintahan terbantu melaksanakan tugas dengan kemajuan alat-alat teknologi informasi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil menangkap para koruptor yang merugikan Negara dengan memanfaatkan telepon seluler para koruptor. Telepon seluler koruptor ini disadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga KPK bisa mengetahui perbuatan korupsi para koruptor.
20.  Polisi berhasil menangkap para penjahat dengan menggunakan alat teknologi informasi, yaitu dengan pemasangan kamera CCTV.
21.  Pemerintah di negara-negara miskin dapat menjembatani kesenjangan antara lingkungan global, pegawai pemerintah, dan warga negara mereka. Memiliki akses ke informasi ini memungkinkan pemerintah untuk meletakkan dasar bagi kebijakan dan membuat komitmen untuk memperbaiki kondisi. Mampu memperoleh informasi dari luar akhirnya membantu dalam perbaikan nasib rakyat mereka.
22.  Di negara-negara yang tidak memiliki akses internet dan sistem komputerisasi, teknologi informasi pasti bisa menjadi lebih hemat. Memperkaya kehidupan masyarakat miskin di negara-negara berkembang dapat dicapai melalui penggunaan teknologi modern seperti database perawatan medis, ponsel untuk meningkatkan mata pencaharian, dan komputer untuk mengaktifkan kemampuan warga dalam bersaing untuk pekerjaan online di pasar global. Pemerintah dapat menjadi lebih dekat dengan rakyatnya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga meningkatkan efisiensi dan membantu untuk membuat hidup mereka lebih baik.

B.      Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1.      Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
2.      Biaya
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
3.      Jangkauan akses. Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.
4.      Transparansi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
5.      Privasi.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
6.      Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
7.      Terorisme yang semakin merajalela.
8.      Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggihnya alat –alat pendeteksi.
9.      Seringnya terjadi kasus saling menghujat antar golongan.
10.  Mudahnya penyalahgunaan media sosial untuk kepentingan politik.
11.  Pemerintah bukan pemimpin dalam teknologi. Mereka bereaksi terhadap lingkungan sekitar mereka daripada mencoba untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efisien. Akibatnya, lebih mahal untuk mengubah segala sesuatunya sekaligus mengeluarkan sejumlah besar uang tunai untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan kebutuhan pelatihan staf. Hal ini juga menyebabkan lebih tidak efisien sebagai sistem baru yang membingungkan dengan situasi yang lama dan kacau.
12.  Pemerintah menyimpan informasi rahasia, seperti data dari warga negara dan keamanan data negara tertentu. Karena semua informasi menjadi digital dan tersedia bagi siapa saja yang ingin untuk melihatnya, dapat terjadi pelanggaran keamanan yang tak terelakkan. Dan sementara banyak perusahaan telah memiliki skandal mengenai informasi pelanggan yang bocor atau hack, pemerintah lebih rentan, karena mereka jarang menarik orang yang terbaik dalam TI di lapangan sebagai karyawan. Sekali lagi, mereka cenderung bereaksi setelah fakta daripada proaktif.
13.  Transparansi.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat cocok untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara online. Dan sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh pekerjaan atau masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi pemerintah. Percakapan, tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di internet dalam email, situs jejaring sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi bersembunyi di selubung rahasia.
3.3.3  Dampak Positif dan Negatif TIK dalam Bidang Ekonomi
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai dirasa mempunyai peran yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan berkembangnya teknologi informasi, perekonomian suatu negara mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Perekonomian suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun perkembangan teknologi informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana banyak penyalahgunaan teknologi dalam melakukan tindak kriminal.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
A.    Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi
Teknologi yang berkembang pesat, baik teknologi informasi, komunikasi, maupun transportasi. Sehingga orang dapat berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah:
1.      Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
2.      Terjadinya industrialisasi.
3.      Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4.      Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5.      Kemajauan ekonomi dalam bidang kedokteran mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.
6.      Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
7.      Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
8.      Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu.
9.      Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi.
10.    Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
11.  Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
12.  Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan.
13.  Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce.
·         Internet Banking
Internet banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan internet. Transakasi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan. Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.
Keuntungan internet banking bagi nasabah antara lain:
a. Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk melakukan   transaksi.
b. Menghemat biaya, karena transportasi menuju ke bank dapat dihilangkan.
c. Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu antrean yang banyak.
·         SMS Banking
SMS Banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan SMS (Short Message Service). Transaksi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, dan pembayaran tagihan.


·         E-commerce Perdagangan elektronik (Electronic commerce )
Electronic commerce adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet. Keuntungan perdagangan elektronik antara lain:
1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu.
2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
4. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain:
a. Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
b. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
c. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
d. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada
e. Harga barang lebih murah.
14.  Dengan berkembangnya TIK yang menyebabkan banyaknya bermunculan pedagang online, konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
15.  Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
16.  Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
17.  Konsumen dapat membeli barang yang tidak ada di dalam negeri.
18.  Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya.
B.     Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi 
Beberapa dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1.      Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2.      Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
3.      Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam perdagangan online.
4.      Resistensi Membeli Secara Online. 
Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima.
5.      Violance and Gore.
      Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang tabu.

6.      Carding. 
Karena sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internetpun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka daptkan untuk melakukan kejahatan.
7.      Cybercrime
Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat:
·         Melintasi batas Negara
·         Perbuatan dilakukan secara illegal
·         Kerugian sangat besar
·         Sulit pembuktian secara hokum
8.      Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan. Seperti hacking pada facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli online sehingga menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli.
9.      Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini menimbulkan kerugian yang besar.
10.  Saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-foto produk yang dijual tanpa izin[12].























BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak ada hentinya, bahkan di zaman sekarang perkembangan TIK sangat cepat. Perkembangan itu bukan hanya hitungan dalam ukuran tahun, bulan, hari melainkan dengan hitungan jam atau menit. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Pengaruhnya yang meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan dan sebagainya. Didalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya teknologi. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif dan negative karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Akan tetapi semua itu tidak terlepas dari sisi negatifnya. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi Teknologi Informasi yang sesuai. Upaya pemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik. Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah pencarian informasi tersebut.










4.2 Saran
Teknologi informasi merupakan salah satu media yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran karena sering terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi informasi. Maka dari itu dalam hal ini peranan orang tua pun sangat dibutuhkan dalam hal ini. Dapat juga melakukan beberapa contoh solusi dibawah ini dalam menanggulangi beberapa dampak negative Teknologi Komunikasi yaitu dengan mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak dibawah umur, pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajarean etika dalam menggunakan TIK agar dapat digunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika dalam menggunakan TIK, letakkan computer di ruangan keluarga untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.

























DAFTAR PUSTAKA

v  Supartono, 1991. Ilmu Alamia Dasar. Jakarta: Gahlia Indonesia
v  Azhar Arsyad,  2011. Media Pembelajaran Jakarta, PT RajaGrafindo Persada
v  I Ketut Seneng dkk. 2012. Dasar Dasar Pendidikan.

Refrensi











[1] Dr.Hamzah Media Pembelajaran Jakarta, (PT RajaGrafindo Persada) hlm.3-7
[3] Ibid.
[7] Supartono W.ilmu alamiah dasar (Gahliah Indonesia) bogor selatan. Hlm 161
[9]Modul  Dasar-dasar pendidikan, (Jakarta) hlm. 104
[11] Ibid. hlm 105

1 comment: