Wednesday, November 19, 2014

WIRACARITA BALA KANDA


WIRACARITA BALA KANDA


kisah Ramayana dibuka dengan kisah seorang raja dari kerajaan Ayodya, Dasarata. Dasarata adalah seorang raja yang baik yang selalu melakukan darma dan memahami betul kitab suci Veda. Sayangnya, ia tak memiliki seorang pun putra yang membuatnya begitu bersedih hati.

Suatu hari, ia teringat bahwa untuk mendapatkan sesuatu, ia harus memberikan persembahan. Persembahan yang terbaik saat itu adalah kuda. Sang raja pun memanggil para penasihatnya dari kalangan Brahmana dan mengajak mereka berunding tentang niatnya itu. Para brahmana menyambut baik dan memberikan saran mereka tentang apa yang sebaiknya raja itu lakukan supaya upacara persembahannya berlangsung dengan sempurna.

Dengan bantuan Risyaringa, seorang brahmana suci, upacara persembahan pun berlangsung dengan sempurna. Ketika upacara itu selesai, diungkapkanlah ramalan bahwa Dasarata akan memiliki empat orang anak lelaki yang membawa nama keluarga Dasarata ke dalam kejayaan.

Enam musim kemudian, lahirlah putra-putra raja tersebut. Istri pertama, Kausalya, melahirkan Rama yang ditakdirkan untuk menjadi penguasa jagad raya. Istri kedua, Sumitra, melahirkan putra kembar, Laksmana dan Satrugna, yang ahli dalam menggunakan senjata dan memiliki seperempat kekuatan Wisnu. Sedangkan istri terakhir, Kaikeyi, melahirkan Barata, yang memiliki seperempat kekuatan Wisnu dan seperempat kebijaksanaannya.

Waktu pun berlalu. Keempat putra Dasarata itu tumbuh menjadi lelaki yang mengagumkan, tidak hanya dari segi fisik tetapi juga dari segi spiritual. Mereka adalah pangeran-pangeran yang gagah perkasa tetapi lembut dan rendah hati, juga memahami betul kitab suci. Dasarata yang mulai memikirkan perkawinan mereka tiba-tiba kedatangan seorang tamu, Wismawitra, seorang petapa suci.

Kedatangan Wismawitra adalah untuk meminta Dasarata agar bersedia 'meminjamkan' putranya untuk melindungi upacara sucinya dari gangguan raksasa. Dasarata, yang begitu menyayangi Rama, keberatan dengan hal ini. Putra kesayangannya yang masih belia itu mana sanggup mengalahkan raksasa besar yang bahkan tak sanggup dikalahkan oleh para dewa. Apalagi, ternyata dalang dari semua itu adalah Rawana, raja para raksasa yang kejam.

Wismawitra marah atas penolakan Dasarata, hingga bumi berguncang karenanya. Dasarata akhirnya disadarkan oleh penasihatnya, Wasista, akan maksud Wismawitra sebenarnya. Wismawitra bukan ingin mencelakakan Rama, tetapi justru ingin menunjukkan kepada dunia, siapa Rama sebenarnya. Wismawitra sendiri dapat dengan mudah mengalahkan para raksasa, tapi ia sengaja memilih Rama, supaya nama pangeran itu cemerlang. Akhirnya, Dasarata menyuruh Rama dan Laksmana untuk pergi bersama Wismawitra menumpas raksasa jahat kaki tangan Rawana itu, Marica dan Subalu.


Rama berhasil membunuh Tataka, seorang raksasi (awalnya saya kira ini typo, tetapi ternyata memang benar raksasi. Kata ini digunakan untuk penyebutan raksasa perempuan), meskipun awalnya Rama enggan membunuhnya karena ia seorang perempuan. Setelah mengalahkan Tataka, Rama menerima senjata-senjata sakti dari Wismawitra, yang konon mampu mengalahkan dewa, raksasa, gandarwa, dan naga.

Rama kemudian diajak berkelana oleh Wismawitra, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Janaka. Raja Janaka memiliki putri yang sangat cantik bernama Sita. Sita sebenarnya bukan putri kandung Raja Janaka. Sita 'lahir' begitu saja di ladang persembahan Raja Janaka, hingga ia diberinama seperti itu yang artinya adalah 'jalur bajakan'.
Hanya manusia luar biasa yang mampu menikah dengan Sita. Raja Janaka memberikan syarat bagi semua pelamar untuk mengangkat busur keramat yang dulu diberkati oleh Siwa. Tak ada seorangpun yang mampu mengangkat busur itu. Rama, dengan restu dari Wismawitra, akhirnya sanggup mengangkat busur sakti itu. Dengan demikian, Raja Janaka memutuskan untuk menikahkan putri kesayangannya dengan Rama.

Pernikahan Rama dan Sita berlangsung meriah. Raja Janaka juga memberikan putri-putrinya kepada saudara laki-laki Rama lainnya, Laksmana, Satrugna, dan Barata.

Sampai di sini, mungkin kalian bertanya-tanya kenapa nama istri Rama adalah Sita dan bukan Sinta. Sementara selama ini yang kita kenal sebagai pasangan Rama adalah Sinta. Dimana ada Rama, disitulah Sinta ada. Dan ternyata, jawabannya adalah... Pelafalan Sita dalam bahasa Sansekerta itu sama dengan Sinta. Tulisan aslinya sendiri adalah Seetha.

Pesan Pendidikan yang terkandung  : Meskipun Rama, Laksmana, Satrugna dan Bharata, mempunyai kelebihan dari segi Fisik maupun Spiritual. Namun Rama cs tidak pernah Sombong. Ia tetap menjadi pribadi gagah perkasa lembut dan rendah hati.

Nilai Spiritual yang terkandung :Raja Ayodya, Dasarata memimpikan sorang putra, karena setelah sekian tahun Dasarata Mendambakan seorang Putra. Dengan Melakukan Upacara dengan cara memepersembahkan seekor Kuda, Dasarata meminta bantuan kepada seorang temannya yaitu Risyaringa (Barhmana Suci) Upacara berjalan dengan sempurna, pada akhirnya Dasarata diramalkan akan dikaruniai seorang Putra.Dan enam musim kemudian lahirlah empat putra yang gagah perkasa dan Rupawan.

No comments:

Post a Comment