BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar,
disamping itu media pembelajaran juga memiliki Tiga ciri media pembelajaran
yang dapat membantu Guru dalam proses pembelajaran, tiga ciri media
pembelajaran tersebut masing – masing mempunyai pengertian yang berbeda dan hal
itulah yang melatar belakangi dalam penulisan makalah kami ini, dengan tujuan
agar seorang guru beserta siswa mengetahui pengertian dari tiga ciri media
pembelajaran tersebut.
Dalam hal ini berbicara mengenai media pembelajaran
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Guru perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1.
Tiga Ciri Media Pembelajaran.
1.2.2.
Pengertian dari Tiga Ciri Media Pembelajaran.
1.3 Tujuan
Berkaitan dengan judul dalam latar belakang penyusunan makalah, tujuan pembuatannya
antara lain sebagai berikut:
1.3.1.
Untuk Mengetahui Tiga Ciri Media Pembelajaran.
1.3.2.
Untuk Mengetahui Pengertian dari Tiga Ciri Media Pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gerlach
& Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Disamping itu Gerlach &
Ely juga mengemukakan Tiga Ciri Media Pembelajaran yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa – apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. Oleh karena itu,
seorang guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembalajaran agar
dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Dalam
proses pembelajaran seorang Guru haruslah dapat mengajak peserta didiknya untuk
menggunakan semua alat indera supaya proses pembelajaran ini dapat berhasil
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam hal ini
seorang guru harus dapat berupaya untuk memberikan rangsangan yang dapat
diproses dengan berbagai indera, semakin banyak alat indera yang digunakan dalam
proses pembelajaran semakin besar pula informasi yang didapatkan sehingga dapat
dimengerti dan dipahami dalam ingatan yang cukup lama. Dengan menggunakan
indera penglihatan dan pendengaran misalnya akan memeberikan keuntungan bagi
peserta didik. Peserta didik akan belajar lebih banyak daripada materi
pembelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau dengan rangsangan
pendengaran saja.
Para ahli memiliki pandangan yang searah dengan hal
ini. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera
dengar sangat menonjol perbedaanya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang
diperoleh melalui indera pandang, dan hanya 5% yang diperoleh dari indera
dengar dan indera yang lainya.
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan
sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah
kerucut penegalaman Dale. Dimana dalam kerucut ini menggambarkan adanya hasil
belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman kongkret, kenyataan yang ada
dalam lingkungan kehidupan seseorang melalui benda tiruan sampai lambang
verbal/abstrak. Semakin keatas di puncak kerucut semakin abstrak
media penyampaian pesan itu. Dasar pengembangan kerucut ini bukan tingkat
kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang
turut serta selama penerimaan isi pengajaran. Pengalaman langsung akan memberi
makna yang utuh dan bermakna mengenai informasi dalam sebuah pengalaman, hal
ini sering disebut dengan learning by doing dimana dalam
pembelajaran ini melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan,
penciuman, dan peraba.
Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika
pesan itu dituangkan kedalam lambang-lambang seperti bagan, grafik, atau
kata. Jika pesan yang terkandung dalam lambang-lambang seperti itu, indera yang
dilibatkan semakin terbatas, meskipun aktifitas fisiknya berkurang,
keterlibatkan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Sesungguhnya,
pengalaman kongkret dan pengelaman abstrak dialami silih berganti, hasil
belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi
seseorang dan sebaliknya, interprestasi lambang kata membantu seseorang untuk
memahami pengalaman yang ia terlibat langsung.
Di
samping itu, agar proses belajar dapat efektif perlu juga disesuaikan
dengan gaya belajar peserta didik. Gaya belajar adalah kecenderungan
seseorang untuk menggunakan cara tertentu dalam belajar sehingga akan dapat
belajar dengan baik. Secara umum dikenal dengan gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik.
Belajar visual adalah gaya belajar melalui apa yang
mereka lihat, auditorial adalah gaya
belajar melalui apa yang mereka dengar, sedangkan kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Dengan adanya
perbedaan gaya belajar haruslah dijadikan sebuah pertimbangan bagi seorang guru
dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, sehingga semua peserta didik
dapat terlayani dengan baik dan dapat belajar secara efektif dan efisien.
BAB III
PEMBAHASAN
Ciri-ciri Media Pembelajaran
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran Gerlach & Ely (1971)
mengemukakan tiga ciri-ciri media yang merupakan alasan mengapa media
digunakan.
Yaitu :
3.1 Ciri fiksatif (fixative property).
Ciri fiksatif
yaitu menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi
suatu peristiwa atau objek. Cara ini amat penting bagi guru karena
kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan dengan format
media yang ada dapat digunakan setiap saat. Media yang dikembangkan
seperti photography, video tape, audio tape, disket komputer,
dan film.
Misalnya seperti peristiwa-peristiwa bersejarah yang
terjadi di suatu negara. Siswa dapat mepelajari bagaimana peristiwa atau
kejadian-kejadian itu melalui rekaman video dokumentasi, dan foto-foto.
Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan harus dipelajari oleh siswa
dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas dengan rekaman video atau foto. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian
yang terjadi pada satu waktu tertentu dapat ditransportasikan tanpa mengenal
waktu. Teknologi
telah menjadikan media pembelajaran mempunyai peranan yang amat penting untuk
memberikan pemahaman akan suatu peristiwa atau objek bagi siswa.
3.2 Ciri manipulatif (manipulatif
property).
Ciri manipulatif yaitu Transpormasi suatu kejadian atau objek
dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik
dalam waktu 2 (dua) menit sampai 15 (lima belas) menit dengan teknik
pengambilan gambar atau time - lapse
recording.
Misalnya
seperti, siswa dapat
mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam
kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya
berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus
dan proses perekaman yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat
dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian
penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat diputar balik dan diulang-ulang.
Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat diperlambat. Contoh lain seperti proses larva
menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik
rekaman fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali
hasil rekaman video.
Kemampuan
media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh
karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau
potongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran
yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat
mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
3.3 Ciri distributif (distributive property).
Ciri distributif
yaitu dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranspormasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta
didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi
seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau
digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.
Misalnya seperti Kejadian di
daerah-daerah yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat
dihadirkan di ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras.
Penggunaan internet atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan
sebagainya memudahkan bahan-bahan pembelajaran tersebut didistribusikan.
Konsistensi informasi yang terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana
aslinya.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Media
mempunyai manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi
lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak untuk berhayal dan
membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui
gambar ataupun video.
2.
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri-ciri
media pembelajaran yaitu : Ciri fiksatif,
Ciri manipulatif, dan Ciri distributif. Ketiga ciri tersebut
dikemukakan sebagai petunjuk mengapa media harus digunaka dan apa – apa saja
yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang
efisien) melakukannya.
3.
Ketiga ciri media pembelajaran masing – masing
mempunyai pengertian tersendiri diantaranya :
1.
Ciri fiksatif yaitu untuk menggambarkan kemampuan merekam,
menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2. Ciri manipulatif
yaitu untuk Transpormasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu 2 (dua) menit
sampai 15 (lima belas) menit dengan teknik pengambilan gambar atau time - lapse recording.
3. Ciri distributif
yaitu dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranspormasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada peserta
didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian ini.
3.2 Saran
Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran secara
efisien sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang
disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajawali Pers, Hal 12.
Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran. Bandung : ALFABETA
No comments:
Post a Comment