Wednesday, October 29, 2014

Makalah Evaluasi Pendidikan



  1. TUGAS MAKALAH “Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor” Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Evaluasi Pendidikan” Dosen Pengampu : I Ketut Ulianta, S. Pd Disusun Oleh : I Wayan Tarna, Fakultas Keguruan Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta 2014/2015


·  2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Hyang Widhi Wasa, karena atas anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah yaitu membuat Makalah Dengan judul “Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor” Dalam penulisan Makalah ini penulis banyak menemukan hambatan, tetapi penulis dapat menyelesaikannya tepat waktu karena penulis mendapat bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak dan sumber. Atas bantuan dan kerja samanya penulis ucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki kualitas Makalah. Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua yang membacanya.
Jakarta 05 Oktober 2014 Penulis

·  3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia yang semakin lama semakin menuntut perlunya pendidikan bagi setiap manusia, tentu harus dilaksanakan secara merata dan efektif. Oleh karena itu pendidikan merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan dalam setiap kehidupan manusia. Perkembangan dalam dunia pendidikan sangat pesat dan cepat, oleh karena itu dibutuhkan sebuah keahlian dan kemauan yang baik untuk menjalankan pendidikan. Akan tetapi untuk menjalankan semua itu tentu ada komponen-komponen di dalamnya. Seperti halnya guru sebagai fasiilisator dan kurikulum sebagai panduan dalam menjalankan pendidikan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana permasalahan pada ranah kognitif? 1.2.2 Bagaimana permasalahan pada ranah afektif? 1.2.3 Bagaimana permasalahan pada ranah psikomotor? 1.2.4 Cara pengevaluasian terhadap ketiga aspek tersebut? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam lembaga pendidikan yaitu Madrasah Ibtidaiya Hidayatul Islam Clarak Leces probolinggo 1.4 Manfaat Penelitian Dengan terselesainya penelitian dan penyusuanan makalah ini dihgarapkan dapat diperoleh beberapa manfaat diantaranya yaitu : 1.4.1 Manfaat bagi penulis a. Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap perkembangan ketiga ranah tersebut. b. Memotivasi penulis agar lebih peka terhadap pengetahuan pendidikan. 1.4.2 Manfaat bagi sekolah a. Menumbuh kembangkan kreatifitas dalam penulisan makalah b. Mengetahui ketiga ranah tersebut.

·  4. 1.4.3 Manfaat bagi pembaca a. Mengetahui tentang ketiga ranah tersebut b. Mengetahui tentang cara mengevaluasi ketiga ranah tersebut 1.5 Ruang Lingkup Dalam makalah ini yang membahas tentang keberhasilan lembaga madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Islam Clarak Leces probolinggo dalam ketiga aspek tersebut.

·  5. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Afektif, Kognitif, dan Psiomotorik 2.1.1 Afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap atau tingkah laku dan pengembanan diri siswa dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru. 2.1.2 Kognitif adalah aspek yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan peserta didik yang telah dicapai selama pembelajaran berlangsung. 2.1.3 Psikomotor adalah aspek yang menilai tentang perkembangan anak untuk mengubah dirinya memerlukan bentuk kegiatan tertentu serta latihan-latihan yang diarahkan sesuai dengan keberadaan dirinya sehingga terpenuhi kebutuhan psikologis, serta perasaan dicintai oleh orang-orang disekitarnya. 2.2 Definisi 2.2.1 Kognitif merupakan suatu tujuan untuk mengetahui beberapa banyak siswa yang telah memahami dan tidak memahami materi yang telah diberikan. 2.2.2 Afektif merupakan suatu penilaian diri bagi peserta didik dan bagi guru mampu memberi cara berfikit metakognitif yang dapat berkembang terus menerus untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan. 2.2.3 Psikomotor merupakan interaksi anak terhadap lingkungannya dihadapkan pada tiga dimensi anak yanitu kemampuan (kapabilities) lingkungan tempat anak melakukan fungsi kegiatan (enveronment) dan kebutuhan dengan berbagi tingkat keperluan (finctioning dan support). 2.3 Landasan terkait tentang Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. 2.3.1 Dengan semakin majunya perkembangan zaman dan perubahan kehidupan yang semakin modern, tentu berpengaruh terhadap dunia pendidikan dan dibutuhkan evaluasi terhadap bahan ajar di dunia pendidikan. 2.3.2 Pendidikan merupakan hal yang pentig bagi manusia untuk hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang.

·  6. BAB III PEMBAHASAN A. Kognitif Dalam dunia pendidikan aspek yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan peserta didik yang telah dicapai setelah pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk mengetahui hal tersebut seorang guru harus melakukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak siswa yang telah memahami dan tidak memahami materi yang telah diberikan. Sehingga guru dapat dengan mudah memeberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum memahami. B. Perkembangan aspek kognitif Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia SD / MI / SDLB / Paket A, merupakan Periode Of Formal Operation. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (Meaningfully) tanpa memerlukan objek yang kongkrit atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pengajaran teknologi informasi dan Komunikasi adalah bahwa pelajar akan bermakna kalau Input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat siswa. Pengajaran teknologi informasi dan komunikasi akan berhasil kalu penulis silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta karakteristik siswa sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal. Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple intelligences yang dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu : 1) Kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional) 2) Kecerdasan logis- matematis (kemampuan berfikir runtut) 3) Kecerdasan musical (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama) 4) Kecerdasan spasial (kemapuan membentuk imaji mental tentang realitas) 5) Kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan motorik yang halus) 6) Kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan rasa jati diri) 7) Kecerdasan antar pribadi ( kemampuan memahami orang lain).

·  7. Ketujuh macam kecerdasan ini berkembang pesat dan bila dapat dimanfaatkan oleh guru tekhnologi informasi dan komunikasi, akan sangat membantu siswa dalam menguasai kemampuan berteknologi informasi dan komunikasi. Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa ingris Evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran (John M. Echols dan Hasan Shadily : 1983). Menurut Stufflebean, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai ”the Proccess Of Delineating, Obtaining, and Providing Useful Information For Judging Decision Alternatives“Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Evaluasi adalah peroses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang di temukan. Evaluasi ini dilakukan tidak lain karena adanya suatu tindakan dalam bentuk penelitian dan penilaian terhadap suatu proses yang terjadi secara tidak efektif. Cara-cara menganilis kognitif antara lain : 1. Melakukan evaluasi dengan melaksanakan ujian harian atau test. 2. Melakukan umpan balik terhadap siswa. 3. Melakukan test interview. Dalam penelitian kelompok kami lakukan ternyata masih ada beberapa siswa yang tidak mengerti terhadap beberapa soal yang sama, maka dari itu sekolah dan dewan guru serta wali kelas yang bersangkutan harus lebih berkompetensi dan lebih baik dalam melaksanakan pembelajaran Seperti : lebih banyak melakukan variasi dalm mengajar, metode-metode lebih efektrif dalam menggunakan metode pembelajaran, sehingga guru tidak lebih monoton dan membuat siswa lebih aktif dan giat dalam belajar. Karena dalam hal ini dituntut lebih mamou untuk meberikan semua hal yang dibiutuhkan siswa agar mudah dipahami dan di mengerti oleh siswa. C. Afektif Afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap atau tingkahlaku dan pengembangan diri siswa dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru. Salah satu kegiatan penilaian yang dapat membantu peserta didik dan guru untuk melihat dan mengetahui hasil belajar siswa dan tugas mengajar guru didalam kelas adalah kegiatan penilaian diri (self assesment atau self evalution). Penilaian diri bagi peserta didik dan guru mampu memberi cara berfikiri metakognitif yan dapat berkembang terus menerus untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu, informasi tentang mutu

·  8. pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan penilaian, evaluasi, dan pelaporan pendidikan. Para ahli menyebutkan bahwa tujuan penilaian selalu berpedoman pada empat hal yaitu : Menentukan arah, memeriksa, menemukan dan menyimpulkan. Oleh karena itu mereka menyatakan bahwa terdapat tiga sikap mental yang dapt digunakan dalam penilaian, yaitu : sikap rasa percaya, sikap lebih tertarik dan sikap keyakinan dalam pembelajaran akan sukses. Pengaruh sikap mental akan melahirkan kerangka kerja responsifbagi guru dalam mengajar dan bagi peserta didik dalam belajar. Ciri penilaian diri termotivasi sendiri, adanya komitmen sekolah, tersosialisasi dengan baik, berlangsung sinambung dan transparansi. 1. Konsep, dan Kriteria penilaian diri konsep dasar. Hakekat penilaian atau evaluasi adalah upaya sistematik untuk mengumpulkan data dan mengelolah data atau informasi yang handal dan shahih dalam rangka melakukan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Penilaian diri di tingkat kelas, selanjutnya disingkat PDK atau Classroom Self Assesment (CSA) adalah penilaian yang dilakukan sendiri oleh guru atau peserta didik yang bersangkutan untuk kepentingan pengelolaan kegiatan belajar mengajar atau KBM ditingkat kelas. Penerapan konsep BDK adalah sejalan dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang menerapkan penilaian berbasis kelas (BPBK) atau Classroom Based Assesment (CBA). Hasil-hasil PDK merupakan masukan bagi guru di kelas dan bagi pemimpin sekolah untuk meningkatkan kinerja semua staff dan guru disekolah dan masa depan. Konsep Dasar PDK Meliputi : a) Tujuan program pembelajaran, setiap mata pelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan kompetensi-kompetensi yang ditetapkan oleh sekolah. b) Standart keberhasilan yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan kriteria yang dijadikan rujukan. Standart yang dimaksud adalah kesepakatan pernyataan walaupun hanya menggunakan pertimbangan terhadap pencapaian kriteria. c) Persyaratan ambang merupakan konsep yang perlu dipahami dalam pengembangan standart yang dijadikan rujukan PDK sebagai batas atau syarat minimal keberhasilan atau efektiftas suatu kinerja. d) PDK sebagai penilaian Internal merupakan integral dengan penilaian eksternal dimana penilaian eksternal diharapkan agar merujuk pada hasil penilaian internal.
·  9. e) Model penilaian diri adalah suatu paradigma yang banyak digunakan dalam penilaian program yang tentunya kelebihan dan kekurangan. f) Pemanfaatan hasil PDK akan sangat beragam dari satu assessor dengan assessor lain sehingga setiap assessor dalam melakukan perbaikan mutu pengajaran dan pembelajaran berbeda satu dengan yang lain. 2. Ciri penilaian diri  Termotivasi sendiri :Ø Sekolah melihat PDK sebagai upaya untuk mengenal kekuatan dan kekurangan diri. Karena guru dan peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahannya diperlukan usaha perencanaan untuk melakukan perbaikan kelemahan pengajaran dan pembelajaran dimasa datang.  Adanya Komitment kepala sekolah :Ø Bila PDK di persepsi sebagai bagian dari perencanaan sekolah, maka pimpinan sekolah, staff da guru serta peserta didik akan bersungguh-sungguh melaksanakan PDK.  Tersosialisasi dengan baik :Ø PDK harus diyakini oleh pengelola sekolah karena PDK menyangkut kinerja sekolah sehingga data yang terkumpul diharapkan dapat diolah secara cermat dan hasilnya mampu melakukan perbaikan PBM.  Berlangsung Sinambung :Ø PDK disadari sebagai menejemen sekolah yang berlangsung secara berkesinambungan dalam kerangka pengelolaan PDM.  Transparansi :Ø Hasil PDK dimungkinkan terjadi mekanisme cross check data yang dikumpulkan. Transparansi dapat dicapai bila mana semua pihak perlu mengenali diri sendiri sebelum merencanakan kegiatan dimasa datang. 3. Kriteria Penilaian Diri Kriteria penilaian meliputi tiga aspek, yaitu : a) Isi materi yang diajarkan. b) Presentasi yang dipelajari. c) Kerja sama diantara pemimpin sekolah, guru dan peserta didik. Dalam uji coba penelitian yang kami lakukan masih ada kekurangan dalam ranah ini. Masih ada siswa yang kurang begitu mengerti mengenai norma yang telah di

·  10. ajarkan serta beberapa materi yang terkait dengan ranah Kognitif. Maka dari itu sebuah terobosan yang efektif seperti Bimbingan Konseling. D. Psikomotor Psikomotor adalah aspek menilai tentang perkembangan anak untuk mengubah dirinya memerlukan bentuk kegiatan tertentu serta latihan-latihan yang diarahkan sesuai dengan keberadaan dirinya sehingga terpenuhi kebutuhan psikologis, serta perasaan dicintai oleh orang-orang disekitanya. Dalam perkembangan psikomotor anak, interaksi anak terhadap lingkungannya dihadapkan ada tiga dimensi anak yaitu kemampuan (Capanilities) lingkungan tempat anak melakukan fungsi kegiatan (environment)dan kebutuhan dengan berbagai tingkat keperluan (functioning & Support). Aspek ini dapat dilihat setelah siswa itu lulus dan bisa juga dari masa sekolah. Aspek ini berhubungan langsung dengan keterampilan atau bakat siswa yang bisa di eksplorasi. Penelitian yang kami lakukan dalam hal ini kurang begitu efektif, hal ini dikarenakan waktu yang tidak mencukupi. Karena dalam melakukan penelitian di ranah psikomotor sangat dibutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan tes yang biasanya berupa tes interview dan praktek. Menurut penelitian siswa kami sudah cukup baik, dan masih banyak yang belum tereksplorasi oleh lembaga tersebut. Diperlukan sebuah bimbingan khusus seperti ekstrakurikuler yang bisa mengeksplorasi bakat-bakat yang masih terpendam dalam siswa tersebut. Dalam ranah ini kami melakukan tes interview karena menurut pengetahuan dan kesepakatan kelompok kami mengenai Ranah Sigmental Refleks, Intersegmental Refleks dan Supra Sigmental reflekstakut terjadi ketidakjujuran terhadap jawaban yang diberikan oleh siswa, maka kami melakukan Observasi langsung dengan mengadakan Praktek karaena hal ini berhbungan dengan kemampuan Psikomotor siswa. E. Cara Melakukan Evaluasi Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor 1. Evaluasi Domain Kognitif Pedoman ini merupakan petunjuk yang menjelaskan tentang batasan atau katakata kunci untuk melakukan Penskoran terhadap soal bentuk uraian. Dan kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan Penskoran pada soal bentuk uraian non objektif.
·  11. a. Contoh Soal Pemilihan Ganda. Cara Penskoran bentuk ada dua pilihan, yaitu Pertama tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan. Kedua dengan koreksi jawaban. b. Contoh Soal Uraian Objektif Indikator : Peserta didik dapat menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah satuan ukurannya. c. Contoh Soal Non Objektif Peserta didik dapat mendeskripsikan alasan warga negara Indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia. 2. Evaluasi Domain Afektif Sangat sukar untuk mengukur atau menilai sikap dan kejiwaan seseorang. Karena itu yang paling tradisional, evaluasi terhadap sikap dilakukan dengan pengamatan kepada tindak tanduk peserta didik sesuai proses. Tetapi ini melakukan waktu yang lama. Karena itulah dikembangkan instrumen-instrumen untuk mengukur sikap. Beberapa instrumen yang banyak digunakan untuk keperluan ini antara lain : a. Kuesioner Berupa isian / pilihan terhadap alternatif, alternatif sikap tertentu. Dengan kuesioner bisa dketahui tingkat apresiasi seseorang terhadap suatu nilai atau fenomena tertentu. b. Skala Sikap Skala sikap berupa suatu skala untuk menilai sikap seseorang terhadap suatu nilai. Biasanya terdapat lima pilihan, yaitu setuju, sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju dan ragu-ragu. Contoh skala sikap adalah yang biasa didapat pada pelajaran PSPB disekolah. c. Skala Penilaian (Rating Scale) Instrumen ini mirip dengan skala sikap. Hanya saja sikap situnjukkan dengan satuan-satuan. Misalnya dengan memberikan angka 0-10 sebagai pertanda tingkat sikap, misalnya kesetujuan. Pengukuran terhadap sikap ini bisa saja dilakukan oleh peserta langsung, tetapi ada juga yang bisa dilakukan oleh guru atau pemandu setelah melakukan observasi.

·  12. 3. Evaluasi Domain Psikomotor Evaluasi terhadap kemampuan psikomotor juga sulit dilakukan dan sangat bervariasi. Untuk mengukur refleks misalnya, dengan dicoba. Untuk mengukur kepandaian melempar cakram, dengan observasi terhadap gerakan, dan ukuran terhadap jauh lemparan. Jadi sangat berfariasi tergantung jenis motoriknya. Tetapi apabila dijelajahi, terdapat beberapa yang bisa dijadikan instrumen / metode yaitu : a. Test Tindakan Disini berarti dilakukan uji terhadap kemampuan peserta secara langsung. Peserta diminta melakukan suatu tindakan tertentu dan di nilai hasilnya. b. Observasi Untuk keterampilan dan komunikasi nonverbal, bisa juga dilakukan dengan observasi. Peserta melakukan suatu tindakan, lalu guru / pemandu mencatat dan memberikan nilai. Cara memberikan nilai bisa menggunakan skala penilaian. Hasil evaluasi bisa beragam, sesuai tujuan evaluasi. Bisa berupa nilai, atau bisa saja hanya berupa keteranga-keterangan tentang keadaan proses atau produk.

·  13. I. Soal Kognitif 1. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab ? 2. Mengapa di suatu negara harus ada Hukum ? 3. Apa yang dimaksud dengan Negara ? 4. Sebutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di dasarkan pada ... UUD 1945. 5. Menurut teori ketuhanan , terjadinya negara karena. ? 6. Pengusul pemerintahan republik dalam sidang BPUPKI adalah ? 7. Nama lain sistem pemerintahan kerajaan adalah ? 8. Siapa presiden pertama negara Indonesia.? 9. Setiap bentuk negara memiliki ciri khas berbeda. Ciri khas dari negara kesatuan adalah ? 10. Apa yang menjadi Hukum dasar yang tetap terjaga sapai saat ini di indonesia ? Jawab : 1. Menerima dan Menanggung segala apa yang telah kita perbuat. 2. Agar sistem pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan memberi batasan bagi warga negara dalam bertindak dan agar Negara tidak kacau. 3. Alat yang di buat oleh masyarakat bangsa, di beri kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia atau kelompok dalam suatu masyarakat bangsa,mengarahkan masyarakat secara bersama-sama ke arah tercapainya tujuan dan cita-cita bersama. 4. Pasal 1 ayat 1 5. Adanya kekuasaan 6. Mr. Susanto Tirtoprodjo 7. Patria 8. Ir. Soekarno 9. Setiap provinsi memiliki undang-undang dasar sendiri 10. PANCASILA
·  14. II. Soal Afektif 1. Adat jawa lebih mengarah pada . . . . . . . . . .dan . . . . . . .antar masyarakat. 2. Bagaimana sikap siswa yang baik ketika berteman dengan siswa yang berbeda agama.? 3. Di Sekolah siswa di tuntut untuk bertingkahlaku . . . . . . . .dan . . . . . . . .pada semua warga sekolah. 4. Apa yang dilakukan Siswa / Peserta didik yang baik ketika dia menemukan Dompet temannya yang tertinggal.? 5. Apa yang dilakukan siswa yang baik ketika dia merasa bersalah kepada temannya.? 6. Siswa harus taat peraturan yang di terapkan di sekolah. Penerapan tatatertib di sekolah yang harus ditaati oleh setiap siswa di sekolah tersebut merupakan wujud dari. ? 7. Beberapa remaja berusaha untuk tampil sama persis dengan tokoh yang dikagumi. Dalam proses interaksi sosial tersebu sangat dipengaruhi oleh faktor.? 8. Sikap siswa yang baik ketika mengikuti Upacara Bendera adalah.? 9. Interaksi sosial yang dilakukan secara berulang – ulang disebut .? 10. Contoh kerjasama yang kaitannya dengan kepentingan umum atau masyarakat misalnya. ? Jawab : 1. Kesopanan dan Tata krama 2. Saling Menghargai dan Menghormati 3. Disiplin dan Sopan 4. Mengembalikan Dompet tersebut tanpa mengambil apa yang ada dalam dompet tersebut. 5. Meminta Maaf dan Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi. 6. Coercion 7. Identifikasi 8. Mendengarkan,megikuti dan Melaksanakan semua instruksi dalam pelaksanaan Upacara. 9. Proses Sosial 10. Ronda Malam

·  15. III. Soal Psikomotor Tentang gerakan refleks 1. Bagaimana refleks siswa ketika melihat sahabatnya kecelakaan atau jatuh? 2. Apa yang di lakukan siswa ketika guru cara mengajarnya monoton atau membosankan? 3. Apa yang di lakukan siswa ketika di suruh menjelaskan di depan kelas tetapi siswa itu pemalu? 4. Bagaimna respon siswa ketika di berikan pertanyaan secara tiba-tiba? 5. Bagaimana respon kita ketika mata ke masukan debu? 6. Apa yang kita lakukan ketika tiba-tiba kita melihat jurang saat mengendarai sepeda motor? 7. Bagaimana respon guru saat murid tidak mendengarkan saat pelajaran berlangsung? 8. Bagaimana respon siswa ketika buku pelajaranya hilang? 9. Apa yang di lakukan oleh guru saat melihat siswa yang terlambat? 10. Bagaimana respon siswa ketika melihat guru yang membawa buku yang banyak? JAWAB: 1. Terkejut dan langsung berlari menghampiri untuk menolong sahabatnya tersebut 2. Malas dan Tidak semngat dalam belajar 3. Bingung dan gugup 4. Terkejut tapi siswa langsung menjawabnya 5. Merasa perih dan berusaha mengucek mata secara perlahan 6. Menghindarinya 7. Menghampiri siswa dengan Marah dan menghukum siswa 8. Bingung dan takut dimarahi oleh guru 9. Menasehati disertai hukuman 10. Membantu dan membawakannya

·  16. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian yang kami lakukan hanyalah bersifat internal sehingga apabila ada kekeliruan dalam penelitian dan penelitian makah ini harap dimaklumi, namun penelitian seperti ini harus dilakukan karena sangat berdampak positif bagi lembaga maupun bagi kami sendiri. Karena ketiga ranah tersebut sangatlah penting bagi keberhasilan dunia pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki kualitas Makalah. Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua yang membacanya.

sumber: http://www.slideshare.net/Syaifur_r/aaa-30183759

No comments:

Post a Comment