1. TUGAS MAKALAH “Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor” Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Evaluasi Pendidikan” Dosen Pengampu
: I Ketut Ulianta, S. Pd Disusun Oleh : I Wayan Tarna, Fakultas Keguruan Sekolah
Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta 2014/2015
·
2.
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Hyang Widhi Wasa, karena atas anugrah-Nya
penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah yaitu membuat Makalah
Dengan judul “Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor” Dalam penulisan Makalah
ini penulis banyak menemukan hambatan, tetapi penulis dapat menyelesaikannya
tepat waktu karena penulis mendapat bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak
dan sumber. Atas bantuan dan kerja samanya penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki
kualitas Makalah. Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi kita semua yang membacanya.
Jakarta
05 Oktober 2014 Penulis
·
3.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia yang semakin lama
semakin menuntut perlunya pendidikan bagi setiap manusia, tentu harus
dilaksanakan secara merata dan efektif. Oleh karena itu pendidikan merupakan
hal yang tidak bisa terpisahkan dalam setiap kehidupan manusia. Perkembangan
dalam dunia pendidikan sangat pesat dan cepat, oleh karena itu dibutuhkan
sebuah keahlian dan kemauan yang baik untuk menjalankan pendidikan. Akan tetapi
untuk menjalankan semua itu tentu ada komponen-komponen di dalamnya. Seperti
halnya guru sebagai fasiilisator dan kurikulum sebagai panduan dalam
menjalankan pendidikan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana
permasalahan pada ranah kognitif? 1.2.2 Bagaimana permasalahan pada ranah
afektif? 1.2.3 Bagaimana permasalahan pada ranah psikomotor? 1.2.4 Cara
pengevaluasian terhadap ketiga aspek tersebut? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dalam lembaga pendidikan yaitu Madrasah Ibtidaiya
Hidayatul Islam Clarak Leces probolinggo 1.4 Manfaat Penelitian Dengan
terselesainya penelitian dan penyusuanan makalah ini dihgarapkan dapat
diperoleh beberapa manfaat diantaranya yaitu : 1.4.1 Manfaat bagi penulis a.
Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap perkembangan ketiga ranah tersebut.
b. Memotivasi penulis agar lebih peka terhadap pengetahuan pendidikan. 1.4.2
Manfaat bagi sekolah a. Menumbuh kembangkan kreatifitas dalam penulisan makalah
b. Mengetahui ketiga ranah tersebut.
·
4.
1.4.3 Manfaat bagi pembaca a. Mengetahui tentang ketiga ranah tersebut b.
Mengetahui tentang cara mengevaluasi ketiga ranah tersebut 1.5 Ruang Lingkup
Dalam makalah ini yang membahas tentang keberhasilan lembaga madrasah
Ibtidaiyah Hidayatul Islam Clarak Leces probolinggo dalam ketiga aspek
tersebut.
·
5. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Afektif, Kognitif, dan
Psiomotorik 2.1.1 Afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap atau
tingkah laku dan pengembanan diri siswa dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru.
2.1.2 Kognitif adalah aspek yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan peserta
didik yang telah dicapai selama pembelajaran berlangsung. 2.1.3 Psikomotor
adalah aspek yang menilai tentang perkembangan anak untuk mengubah dirinya
memerlukan bentuk kegiatan tertentu serta latihan-latihan yang diarahkan sesuai
dengan keberadaan dirinya sehingga terpenuhi kebutuhan psikologis, serta
perasaan dicintai oleh orang-orang disekitarnya. 2.2 Definisi 2.2.1 Kognitif
merupakan suatu tujuan untuk mengetahui beberapa banyak siswa yang telah
memahami dan tidak memahami materi yang telah diberikan. 2.2.2 Afektif
merupakan suatu penilaian diri bagi peserta didik dan bagi guru mampu memberi
cara berfikit metakognitif yang dapat berkembang terus menerus untuk melakukan perbaikan
mutu pendidikan. 2.2.3 Psikomotor merupakan interaksi anak terhadap
lingkungannya dihadapkan pada tiga dimensi anak yanitu kemampuan (kapabilities)
lingkungan tempat anak melakukan fungsi kegiatan (enveronment) dan kebutuhan
dengan berbagi tingkat keperluan (finctioning dan support). 2.3 Landasan
terkait tentang Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. 2.3.1 Dengan semakin
majunya perkembangan zaman dan perubahan kehidupan yang semakin modern, tentu
berpengaruh terhadap dunia pendidikan dan dibutuhkan evaluasi terhadap bahan
ajar di dunia pendidikan. 2.3.2 Pendidikan merupakan hal yang pentig bagi
manusia untuk hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang.
·
6. BAB III PEMBAHASAN A. Kognitif Dalam dunia pendidikan aspek yang
berhubungan dengan tingkat kecerdasan peserta didik yang telah dicapai setelah
pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk mengetahui hal tersebut seorang
guru harus melakukan analisis yang bertujuan untuk mengetahui berapa banyak
siswa yang telah memahami dan tidak memahami materi yang telah diberikan.
Sehingga guru dapat dengan mudah memeberikan bimbingan khusus kepada siswa yang
belum memahami. B. Perkembangan aspek kognitif Menurut Piaget (1970), periode
yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia SD /
MI / SDLB / Paket A, merupakan Periode Of Formal Operation. Pada usia ini, yang
berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa
memahami sesuatu secara bermakna (Meaningfully) tanpa memerlukan objek yang
kongkrit atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang
bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pengajaran teknologi informasi dan
Komunikasi adalah bahwa pelajar akan bermakna kalau Input (materi pelajaran)
sesuai dengan minat dan bakat siswa. Pengajaran teknologi informasi dan
komunikasi akan berhasil kalu penulis silabus dan guru mampu menyesuaikan
tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta karakteristik siswa
sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal. Pada tahap perkembangan
ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple intelligences yang
dikemukakan oleh Gardner (1993), yaitu : 1) Kecerdasan linguistik (kemampuan
berbahasa yang fungsional) 2) Kecerdasan logis- matematis (kemampuan berfikir
runtut) 3) Kecerdasan musical (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada
dan irama) 4) Kecerdasan spasial (kemapuan membentuk imaji mental tentang
realitas) 5) Kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan
motorik yang halus) 6) Kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri
sendiri dan mengembangkan rasa jati diri) 7) Kecerdasan antar pribadi (
kemampuan memahami orang lain).
·
7. Ketujuh macam kecerdasan ini berkembang pesat dan bila dapat
dimanfaatkan oleh guru tekhnologi informasi dan komunikasi, akan sangat
membantu siswa dalam menguasai kemampuan berteknologi informasi dan komunikasi.
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa ingris Evaluation
yang berarti penilaian atau penafsiran (John M. Echols dan Hasan Shadily :
1983). Menurut Stufflebean, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai ”the
Proccess Of Delineating, Obtaining, and Providing Useful Information For
Judging Decision Alternatives“Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternatif keputusan. Evaluasi adalah peroses penilaian yang sistematis
mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta
pemberian solusi-solusi atas permasalahan yang di temukan. Evaluasi ini
dilakukan tidak lain karena adanya suatu tindakan dalam bentuk penelitian dan
penilaian terhadap suatu proses yang terjadi secara tidak efektif. Cara-cara
menganilis kognitif antara lain : 1. Melakukan evaluasi dengan melaksanakan
ujian harian atau test. 2. Melakukan umpan balik terhadap siswa. 3. Melakukan
test interview. Dalam penelitian kelompok kami lakukan ternyata masih ada
beberapa siswa yang tidak mengerti terhadap beberapa soal yang sama, maka dari
itu sekolah dan dewan guru serta wali kelas yang bersangkutan harus lebih
berkompetensi dan lebih baik dalam melaksanakan pembelajaran Seperti : lebih
banyak melakukan variasi dalm mengajar, metode-metode lebih efektrif dalam
menggunakan metode pembelajaran, sehingga guru tidak lebih monoton dan membuat
siswa lebih aktif dan giat dalam belajar. Karena dalam hal ini dituntut lebih
mamou untuk meberikan semua hal yang dibiutuhkan siswa agar mudah dipahami dan
di mengerti oleh siswa. C. Afektif Afektif adalah ranah yang berhubungan dengan
sikap atau tingkahlaku dan pengembangan diri siswa dalam pembelajaran yang
diberikan oleh guru. Salah satu kegiatan penilaian yang dapat membantu peserta
didik dan guru untuk melihat dan mengetahui hasil belajar siswa dan tugas
mengajar guru didalam kelas adalah kegiatan penilaian diri (self assesment atau
self evalution). Penilaian diri bagi peserta didik dan guru mampu memberi cara
berfikiri metakognitif yan dapat berkembang terus menerus untuk melakukan
perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu, informasi tentang mutu
·
8. pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan penilaian, evaluasi, dan
pelaporan pendidikan. Para ahli menyebutkan bahwa tujuan penilaian selalu
berpedoman pada empat hal yaitu : Menentukan arah, memeriksa, menemukan dan
menyimpulkan. Oleh karena itu mereka menyatakan bahwa terdapat tiga sikap
mental yang dapt digunakan dalam penilaian, yaitu : sikap rasa percaya, sikap
lebih tertarik dan sikap keyakinan dalam pembelajaran akan sukses. Pengaruh
sikap mental akan melahirkan kerangka kerja responsifbagi guru dalam mengajar
dan bagi peserta didik dalam belajar. Ciri penilaian diri termotivasi sendiri,
adanya komitmen sekolah, tersosialisasi dengan baik, berlangsung sinambung dan
transparansi. 1. Konsep, dan Kriteria penilaian diri konsep dasar. Hakekat penilaian
atau evaluasi adalah upaya sistematik untuk mengumpulkan data dan mengelolah
data atau informasi yang handal dan shahih dalam rangka melakukan pertimbangan
untuk pengambilan kebijakan suatu program pendidikan. Penilaian diri di tingkat
kelas, selanjutnya disingkat PDK atau Classroom Self Assesment (CSA) adalah
penilaian yang dilakukan sendiri oleh guru atau peserta didik yang bersangkutan
untuk kepentingan pengelolaan kegiatan belajar mengajar atau KBM ditingkat
kelas. Penerapan konsep BDK adalah sejalan dengan penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang menerapkan penilaian berbasis kelas (BPBK) atau Classroom
Based Assesment (CBA). Hasil-hasil PDK merupakan masukan bagi guru di kelas dan
bagi pemimpin sekolah untuk meningkatkan kinerja semua staff dan guru disekolah
dan masa depan. Konsep Dasar PDK Meliputi : a) Tujuan program pembelajaran,
setiap mata pelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan
kompetensi-kompetensi yang ditetapkan oleh sekolah. b) Standart keberhasilan yang
harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan kriteria yang dijadikan rujukan.
Standart yang dimaksud adalah kesepakatan pernyataan walaupun hanya menggunakan
pertimbangan terhadap pencapaian kriteria. c) Persyaratan ambang merupakan
konsep yang perlu dipahami dalam pengembangan standart yang dijadikan rujukan
PDK sebagai batas atau syarat minimal keberhasilan atau efektiftas suatu
kinerja. d) PDK sebagai penilaian Internal merupakan integral dengan penilaian
eksternal dimana penilaian eksternal diharapkan agar merujuk pada hasil
penilaian internal.
·
9. e) Model penilaian diri adalah suatu paradigma yang banyak digunakan
dalam penilaian program yang tentunya kelebihan dan kekurangan. f) Pemanfaatan
hasil PDK akan sangat beragam dari satu assessor dengan assessor lain sehingga
setiap assessor dalam melakukan perbaikan mutu pengajaran dan pembelajaran
berbeda satu dengan yang lain. 2. Ciri penilaian diri Termotivasi sendiri :Ø
Sekolah melihat PDK sebagai upaya untuk mengenal kekuatan dan kekurangan diri.
Karena guru dan peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahannya diperlukan
usaha perencanaan untuk melakukan perbaikan kelemahan pengajaran dan
pembelajaran dimasa datang. Adanya
Komitment kepala sekolah :Ø Bila PDK di persepsi sebagai bagian
dari perencanaan sekolah, maka pimpinan sekolah, staff da guru serta peserta
didik akan bersungguh-sungguh melaksanakan PDK. Tersosialisasi dengan baik :Ø
PDK harus diyakini oleh pengelola sekolah karena PDK menyangkut kinerja sekolah
sehingga data yang terkumpul diharapkan dapat diolah secara cermat dan hasilnya
mampu melakukan perbaikan PBM. Berlangsung Sinambung :Ø
PDK disadari sebagai menejemen sekolah yang berlangsung secara berkesinambungan
dalam kerangka pengelolaan PDM. Transparansi :Ø Hasil PDK dimungkinkan terjadi
mekanisme cross check data yang dikumpulkan. Transparansi dapat dicapai bila
mana semua pihak perlu mengenali diri sendiri sebelum merencanakan kegiatan
dimasa datang. 3. Kriteria Penilaian Diri Kriteria penilaian meliputi tiga aspek,
yaitu : a) Isi materi yang diajarkan. b) Presentasi yang dipelajari. c) Kerja
sama diantara pemimpin sekolah, guru dan peserta didik. Dalam uji coba
penelitian yang kami lakukan masih ada kekurangan dalam ranah ini. Masih ada
siswa yang kurang begitu mengerti mengenai norma yang telah di
·
10. ajarkan serta beberapa materi yang terkait dengan ranah Kognitif.
Maka dari itu sebuah terobosan yang efektif seperti Bimbingan Konseling. D.
Psikomotor Psikomotor adalah aspek menilai tentang perkembangan anak untuk
mengubah dirinya memerlukan bentuk kegiatan tertentu serta latihan-latihan yang
diarahkan sesuai dengan keberadaan dirinya sehingga terpenuhi kebutuhan
psikologis, serta perasaan dicintai oleh orang-orang disekitanya. Dalam
perkembangan psikomotor anak, interaksi anak terhadap lingkungannya dihadapkan
ada tiga dimensi anak yaitu kemampuan (Capanilities) lingkungan tempat anak
melakukan fungsi kegiatan (environment)dan kebutuhan dengan berbagai tingkat
keperluan (functioning & Support). Aspek ini dapat dilihat setelah siswa
itu lulus dan bisa juga dari masa sekolah. Aspek ini berhubungan langsung
dengan keterampilan atau bakat siswa yang bisa di eksplorasi. Penelitian yang
kami lakukan dalam hal ini kurang begitu efektif, hal ini dikarenakan waktu yang
tidak mencukupi. Karena dalam melakukan penelitian di ranah psikomotor sangat
dibutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan tes yang biasanya berupa
tes interview dan praktek. Menurut penelitian siswa kami sudah cukup baik, dan
masih banyak yang belum tereksplorasi oleh lembaga tersebut. Diperlukan sebuah
bimbingan khusus seperti ekstrakurikuler yang bisa mengeksplorasi bakat-bakat
yang masih terpendam dalam siswa tersebut. Dalam ranah ini kami melakukan tes
interview karena menurut pengetahuan dan kesepakatan kelompok kami mengenai
Ranah Sigmental Refleks, Intersegmental Refleks dan Supra Sigmental
reflekstakut terjadi ketidakjujuran terhadap jawaban yang diberikan oleh siswa,
maka kami melakukan Observasi langsung dengan mengadakan Praktek karaena hal
ini berhbungan dengan kemampuan Psikomotor siswa. E. Cara Melakukan Evaluasi
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor 1. Evaluasi Domain Kognitif Pedoman ini
merupakan petunjuk yang menjelaskan tentang batasan atau katakata kunci untuk
melakukan Penskoran terhadap soal bentuk uraian. Dan kriteria jawaban yang
digunakan untuk melakukan Penskoran pada soal bentuk uraian non objektif.
·
11. a. Contoh Soal Pemilihan Ganda. Cara Penskoran bentuk ada dua
pilihan, yaitu Pertama tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan. Kedua dengan
koreksi jawaban. b. Contoh Soal Uraian Objektif Indikator : Peserta didik dapat
menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah satuan ukurannya. c. Contoh
Soal Non Objektif Peserta didik dapat mendeskripsikan alasan warga negara
Indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia. 2. Evaluasi Domain Afektif Sangat
sukar untuk mengukur atau menilai sikap dan kejiwaan seseorang. Karena itu yang
paling tradisional, evaluasi terhadap sikap dilakukan dengan pengamatan kepada
tindak tanduk peserta didik sesuai proses. Tetapi ini melakukan waktu yang
lama. Karena itulah dikembangkan instrumen-instrumen untuk mengukur sikap.
Beberapa instrumen yang banyak digunakan untuk keperluan ini antara lain : a.
Kuesioner Berupa isian / pilihan terhadap alternatif, alternatif sikap
tertentu. Dengan kuesioner bisa dketahui tingkat apresiasi seseorang terhadap
suatu nilai atau fenomena tertentu. b. Skala Sikap Skala sikap berupa suatu
skala untuk menilai sikap seseorang terhadap suatu nilai. Biasanya terdapat
lima pilihan, yaitu setuju, sangat setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju
dan ragu-ragu. Contoh skala sikap adalah yang biasa didapat pada pelajaran PSPB
disekolah. c. Skala Penilaian (Rating Scale) Instrumen ini mirip dengan skala
sikap. Hanya saja sikap situnjukkan dengan satuan-satuan. Misalnya dengan
memberikan angka 0-10 sebagai pertanda tingkat sikap, misalnya kesetujuan.
Pengukuran terhadap sikap ini bisa saja dilakukan oleh peserta langsung, tetapi
ada juga yang bisa dilakukan oleh guru atau pemandu setelah melakukan
observasi.
·
12. 3. Evaluasi Domain Psikomotor Evaluasi terhadap kemampuan psikomotor
juga sulit dilakukan dan sangat bervariasi. Untuk mengukur refleks misalnya,
dengan dicoba. Untuk mengukur kepandaian melempar cakram, dengan observasi
terhadap gerakan, dan ukuran terhadap jauh lemparan. Jadi sangat berfariasi
tergantung jenis motoriknya. Tetapi apabila dijelajahi, terdapat beberapa yang
bisa dijadikan instrumen / metode yaitu : a. Test Tindakan Disini berarti
dilakukan uji terhadap kemampuan peserta secara langsung. Peserta diminta
melakukan suatu tindakan tertentu dan di nilai hasilnya. b. Observasi Untuk
keterampilan dan komunikasi nonverbal, bisa juga dilakukan dengan observasi.
Peserta melakukan suatu tindakan, lalu guru / pemandu mencatat dan memberikan
nilai. Cara memberikan nilai bisa menggunakan skala penilaian. Hasil evaluasi
bisa beragam, sesuai tujuan evaluasi. Bisa berupa nilai, atau bisa saja hanya
berupa keteranga-keterangan tentang keadaan proses atau produk.
·
13. I. Soal Kognitif 1. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab ? 2.
Mengapa di suatu negara harus ada Hukum ? 3. Apa yang dimaksud dengan Negara ?
4. Sebutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di dasarkan pada ... UUD
1945. 5. Menurut teori ketuhanan , terjadinya negara karena. ? 6. Pengusul
pemerintahan republik dalam sidang BPUPKI adalah ? 7. Nama lain sistem
pemerintahan kerajaan adalah ? 8. Siapa presiden pertama negara Indonesia.? 9.
Setiap bentuk negara memiliki ciri khas berbeda. Ciri khas dari negara kesatuan
adalah ? 10. Apa yang menjadi Hukum dasar yang tetap terjaga sapai saat ini di
indonesia ? Jawab : 1. Menerima dan Menanggung segala apa yang telah kita
perbuat. 2. Agar sistem pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan memberi batasan
bagi warga negara dalam bertindak dan agar Negara tidak kacau. 3. Alat yang di
buat oleh masyarakat bangsa, di beri kekuasaan untuk mengatur hubungan antar
manusia atau kelompok dalam suatu masyarakat bangsa,mengarahkan masyarakat
secara bersama-sama ke arah tercapainya tujuan dan cita-cita bersama. 4. Pasal
1 ayat 1 5. Adanya kekuasaan 6. Mr. Susanto Tirtoprodjo 7. Patria 8. Ir.
Soekarno 9. Setiap provinsi memiliki undang-undang dasar sendiri 10. PANCASILA
·
14. II. Soal Afektif 1. Adat jawa lebih mengarah pada . . . . . . . . .
.dan . . . . . . .antar masyarakat. 2. Bagaimana sikap siswa yang baik ketika
berteman dengan siswa yang berbeda agama.? 3. Di Sekolah siswa di tuntut untuk
bertingkahlaku . . . . . . . .dan . . . . . . . .pada semua warga sekolah. 4.
Apa yang dilakukan Siswa / Peserta didik yang baik ketika dia menemukan Dompet
temannya yang tertinggal.? 5. Apa yang dilakukan siswa yang baik ketika dia
merasa bersalah kepada temannya.? 6. Siswa harus taat peraturan yang di
terapkan di sekolah. Penerapan tatatertib di sekolah yang harus ditaati oleh
setiap siswa di sekolah tersebut merupakan wujud dari. ? 7. Beberapa remaja
berusaha untuk tampil sama persis dengan tokoh yang dikagumi. Dalam proses
interaksi sosial tersebu sangat dipengaruhi oleh faktor.? 8. Sikap siswa yang
baik ketika mengikuti Upacara Bendera adalah.? 9. Interaksi sosial yang
dilakukan secara berulang – ulang disebut .? 10. Contoh kerjasama yang
kaitannya dengan kepentingan umum atau masyarakat misalnya. ? Jawab : 1. Kesopanan
dan Tata krama 2. Saling Menghargai dan Menghormati 3. Disiplin dan Sopan 4.
Mengembalikan Dompet tersebut tanpa mengambil apa yang ada dalam dompet
tersebut. 5. Meminta Maaf dan Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan itu
lagi. 6. Coercion 7. Identifikasi 8. Mendengarkan,megikuti dan Melaksanakan
semua instruksi dalam pelaksanaan Upacara. 9. Proses Sosial 10. Ronda Malam
·
15. III. Soal Psikomotor Tentang gerakan refleks 1. Bagaimana refleks
siswa ketika melihat sahabatnya kecelakaan atau jatuh? 2. Apa yang di lakukan
siswa ketika guru cara mengajarnya monoton atau membosankan? 3. Apa yang di
lakukan siswa ketika di suruh menjelaskan di depan kelas tetapi siswa itu
pemalu? 4. Bagaimna respon siswa ketika di berikan pertanyaan secara tiba-tiba?
5. Bagaimana respon kita ketika mata ke masukan debu? 6. Apa yang kita lakukan
ketika tiba-tiba kita melihat jurang saat mengendarai sepeda motor? 7.
Bagaimana respon guru saat murid tidak mendengarkan saat pelajaran berlangsung?
8. Bagaimana respon siswa ketika buku pelajaranya hilang? 9. Apa yang di
lakukan oleh guru saat melihat siswa yang terlambat? 10. Bagaimana respon siswa
ketika melihat guru yang membawa buku yang banyak? JAWAB: 1. Terkejut dan
langsung berlari menghampiri untuk menolong sahabatnya tersebut 2. Malas dan
Tidak semngat dalam belajar 3. Bingung dan gugup 4. Terkejut tapi siswa
langsung menjawabnya 5. Merasa perih dan berusaha mengucek mata secara perlahan
6. Menghindarinya 7. Menghampiri siswa dengan Marah dan menghukum siswa 8.
Bingung dan takut dimarahi oleh guru 9. Menasehati disertai hukuman 10.
Membantu dan membawakannya
·
16. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian yang kami lakukan hanyalah
bersifat internal sehingga apabila ada kekeliruan dalam penelitian dan
penelitian makah ini harap dimaklumi, namun penelitian seperti ini harus
dilakukan karena sangat berdampak positif bagi lembaga maupun bagi kami
sendiri. Karena ketiga ranah tersebut sangatlah penting bagi keberhasilan dunia
pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk memperbaiki
kualitas Makalah. Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi kita semua yang membacanya.
sumber: http://www.slideshare.net/Syaifur_r/aaa-30183759
No comments:
Post a Comment