Selama dalam
perjalanan menuju puncak gunung Mahameru, Panca Pandawa melakukan “ Bhrasta
Yoga” yaitu suatu ajaran Yoga untuk
melepaskan diri dari badan kasar menuju alam “ Sunia”. Dalam perjalanan itu yang pertama-tama kehabisan tenaga dan meninggal
adalah Dewi Drupadi. Dewi Drupadi meninggal karena Dewi Drupadi tidak adil
cintanya pada lima suaminya, Arjunalah yang dicintai melebihi cintanya pada
yang lain. Yang menyusul Drupadi adalah Sahadewa karena ia menduga dirinyalah
yang paling pintar cerdas diantara ksatria. Menyusul Nakula yang meninggal,
karena Nakula yang menganggap dirinyalah yang paling ganteng atau tampan, itu
juga tidak dibenarkan dalam agama.
setelah nakula
yang meninggal disusul oleh Arjuna. Arjuna meninggal karena dapat membunuh
musuh-musuhnya dalam satu harim saja. Yang terakhir meninggal adalah Bimasena,
Bimasena meninggal karena ia rakus dan kasar dalam pembicaraan. Yang masih
hidup adalah Dharmawangsa dan Yudistira.
Dharmawangsa langsung masuk ke surga menikmati kebahagiaan bersama para
Dewa. Yudistira tidak mau masuk surga kalau tidak bersama anjingnya. Tetapi
Dewa Indra sama sekali tidak menginjinkan anjing tersebut masuk surga.
Karena tidak diijinkan Yudistira masuk
surga bersama anjingnya, maka Yudistira menjelaskan pada Dewa Indra sebagai
berikut: “Dalam ajaran kebenaran
(Dharma) telah dijelaskan bahwa
meremehkan kesetiaan itu dosanya sama ddengan membunuh Brahmana. Oh bhatara Indra hamba tidak akan
meninggalkan anjing ini hanya karena mementingkan kesenangan untuk diri sendiri
saja. Hamba telah bersumpah bahwa hamba tidak akan meninggalkan orang dalam
ketakutan orang yang sangat setia, orang
yang sedang mencari perlindungan kepada
hamba, sedang terkena musibah atau orang yang ingin bertemu dengan hamba. Juga orang lemah yang memerlukan
parlindungan atau orang yang telah minta ampun agar tidak dibunuh. Hamba tidak
akan meninggalkan orang seperti itu sebelum jiwanya tercabut”.
Namun Dewa Indra tetap tidak
mengijinkan Yudistira membawa anjing ke surga , Dewa Indra member penjelasan
dengan meninggalkan anjing ini anda akan menikmati kesenangan bersama Dewa-Dewi
di surga. Dengan meninggalkan semua saudara beserta Drupadi anda akan kemakmuran dan kemuliaan, berkat hasil
perbuatan anda yang telah lampau. Mengapa anda masih mengikatkan diri pada
anjing ini. Atas penjelasan Dewa Indra atas Yudistira menjawab sebagai berikut:
“ Dimana-mana telah diajarkan bahwa
orang yang telah mati tidak mengenal
rasa persahabatan dan permusuhan. Ketika Kresna dan saudara-saudara
hamba telah menghembuskan nafasnya yang terakhir hamba pun tidak mampu
menghidupkan mereka kembali. Itulah sebabnya hamba telah meninggalkan mereka,
hamba pun tentu tidak meninggalkan mereka apabila mereka masih hidup
menakut-nakuti orang yang sedang memerlukan perlindungan, membunuh seorang
wanita, mencuri barang-barang kepunyaan Brahmana, menyakiti dan melukai teman
sendiri. Keempat perbuatan itu sama dosanya dengan perbuatan yang meninggalkan
kesetiaan, mencintai, dan mengabdi diri “.
Setelah Yudistira mengucapkan kata-kata
ini tiba-tiba anjing itu lenyap dan berubah menjadi Sang Hyang Dharma. Dewa
yang menguasai nilai-nilai kebenaran dan keadilan srta mengemban Dharma, Beliau
berkata “ Ananda Maharaja Yudistira, engkau memiliki kecerdasan dan tingkah
laku yang sempurna sebagaimana Pandu sendiri . Engkau pengasih dan penyayang
semua makhluk. Inilah sifat yang patut dicontoh. Dahulu aku menguji keyakinanmu
ketika di hutan, ketika saudara-saudaramu nampak bagaikan mati. Dimana ananda telah manunjukan arti
keadilan dengan cara yang luar biasa. Dengan mengabaikan Bimasena dan Arjuna,
Ananda telah meminta kepada Dewata agar menghidupkan Nakula. Dengan demikian
ibu tirimu tidak kehilangan putra dan sekarang anda telah menyadari anjing amat
setia. Karena itu ananda menolak menumpang kereta Dewata sebelum anjing itu
diperbolehkan
menumpang
kereta bersama ananda. Diseluruh alam surga tidak ada yang bisa menandingi
sifat perlindungan ananda, karena itu
kemakmuran dan kemuliaan yang kekal harus dihadiahkan kepadamu. Ananda telah
memenangkan semua itu . Ananda telah menjadi Dewa dan dipanjang sebagai tujuan
tertinggi.” Kemudian Yudistira langsung
diajak naik ke surga dengan tidak usah meninggalkan badan kasarnya.
Demikian
cerita yang saya berikan, semoga bermanfaat untuk anda. Terima kasih sudah
membaca artikel saya. Sumber: http://katiwawalan.blogspot.com
No comments:
Post a Comment