PerananTIK
Dalam Media Pendidikan
Oleh:
I Wayan Tarna
Dosen
Pembimbing: Ni Putu Supartini, S.Pd.H, M.Pd.H
Sekolah
Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara
Jakarta
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Om Svastyastu
Puji dan
syukur kita panjatkan kehadiran Hyang Widi atas Asung Waranugraha yang telah
diberikan kepada kita semua. Penyusun sangat bersyukur kepada-Nya karena dalam
penulisan makalah ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini sengaja kami mengangkat judul Peranan
TIK Dalam Media Pembelajaran
Pendidikan adalah sebuah
proses seseorang untuk
memperbaiki sikap, atau mengubah tingkah laku melalui ajaran dan latihan secara
perlahan-lahan.Teknologi saat ini sangat berperan penting dalam dunia
pendidikan, contohnya sebagai penunjang proses pembelajaran di sekolah. Tapi
sayangnya teknologi di dunia Pendidikan di Indonesia masih kurang mendapatkan
perhatian yang khusus dari pemerintah daerah atau pusat, khususnya pada daerah
daerah yang terisolir.
Dengan kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih terhadap semua
pihak yang telah membantu. Jika dalam penulisan makalah ini ada kesalahan, kami
mohon maaf yang setulus-tulusnya, karena kesalahan ini bukan disengaja, tetapi
karena ketidaktahuan dan kekurangan dari kami.
Om
Santih, Santih, Santih Om
Jakarta, Januari 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Media Pendidikan.................................................................................... 3
2.1 Pengertian Manfaat Teknologi
Komputer.................................................................. 5
2.3 Media Komputer Dimanfaatkan Secara Luas Oleh
Dunia Pendidikan................... 6
BAB III
PEMBAHASAN................................................................................................... 8
3.1
Pengertian Media Pendidikan.................................................................................. 8
3.2
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.................................................... 10
3.2.1 Manfaat Teknologi dan Kaitannya
Dengan Ilmu Pengetahuan...................... 13
3.2.2 Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya........................................... 14
3.2.3 Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran................ 15
3.2.4 Peranan TIK dalam Pendidikan...................................................................... 15
3.1 Implikasi Teknologi Informasi
dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan............. 17
3.31 Dampak Positif dan Negatif TIK Dalam Bidang Pendidikan......................... 18
3.32 Dampak Positif dan Negatif TIK Dalam Bidang Pemerintahan...................... 21
3.3.3 Dampak Positif dan Negatif TIK Dalam Bidang Ekonomi............................ 27
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 34
4.1 Kesimpulan............................................................................................................. 34
4.2 Saran....................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 36
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efesien
yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut dapat mengembangkan keterampilan
membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum
tersedia.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) saat ini sangat berkembang pesat di masyarakat. Umumnya Teknologi
Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data,
meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang
berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat
seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan
informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging
didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Seiring
dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan.
Teknologi Informasi seakan telah
menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih
bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi
kian berkembang dan berkembang. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun, TIK
juga memiliki banyak kekurangan. TIK tidak hanya memberikan dapak positif,
namun juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya yang
menonjol adalah di bidang pendidikan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa rumusan
masalah yang dapat disimpulkan yaitu:
1. Apakah yang dimaksud media
pendidikan?
2. Bagaimana peranan TIK dalam Dunia
pendidikan?
3. Bagaimana implikasi TIK dalam Dunia
pendidikan?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian media
pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
3. Untuk mengetahui implikasi TIK dalam
dunia pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’ ‘perantara’ atau
‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Garlach dan Ely (1971) mengatakan media
apabila dipahami garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
Batasan lain telah
pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranyaakan diberikan berikut
ini. AECT (Assocition of education and
Communikacion Technology, 1977) member
batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai system penyampaian atau
pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator
menurut Fleming (1987:234) adalah
penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
Dengan istilah mediator, media
menunjukan fungsi atau peranya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar-siswa dan isi pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap system
pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
peralatan yang paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya media adalah
alat yang menyampaikan atau mengantar pesan-pesan pembelajaran.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi,
televise, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka
media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo
dalam Latuheru (1993) member batasan media sebagai semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada
penerima yang dituju.
Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri antara lain adalah buku, tape recorder, kaset,
video kamera, video recorder, film, slide,
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, tv, dan computer. Dengan kata lain,
media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
intruksional di lingkungan siswa yang yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Istilah media sering kali dikaitkan atau dipergantikan dengan kata
“teknologi”yang berasal dari kata latin tekne
(bahasa inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu”).
Menurut Webster, “art”
adalah keterampilan (skill) yang
diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian, teknologi
tidak lebih dari satu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh
lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan
pembelajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai berikut: perluas
tentang konsep media, dimana teknologi bukan sekedar alat, benda, bahan, atau
perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuat, organisasi dan manajement yang
berhubungan dengan penerapan ilmu.
Erat hubungannya dengan istilah ”teknologi,“ kita juga
mengenal kata teknik. Teknik dalam bidang pembelajaran bersifat apa yang
sesungguhnya terjadi antara guru dan murid. Ia merupakan suatu strategi yang
khusus. Bahkan Richards dan Rodgers menjelaskan pula bahwa “teknik” adalah
prosedur dan praktek yang sesungguhnya didalam kelas. Dari sini nampak jelas
bahwa “teknologi” bukanlah pembuat kapal terbang model mutakhir dan semisalnya
saja, tetapi melipat-lipat kertas jadi kapal terbang mainan itu juga hasil
teknologi; karena itu juga merupakan suatu keterampilan dan seni. Barang kali
inilah yang menyebabkan beberapa kalangan lantas membagi pengertian teknologi
menjadi dua macam; ada yang disebut teknologi tinggi (canggih), ada pula yang
disebut teknologi tradisional. Teknologi pembelajaran agama sementara masih heavy ke wawasan pengertian teknologi tradisional.
Dengan demikian kalau ada teknologi pembelajaran agama misalnya, maka itu akan
membahas masalah bagaimana kita memakai media dan alat bantu dalam proses
mengajar agama akan membahas keterampilan, sikap, strategi, dan mengajarkan
agama[1].
2.2 Pengertian Pemanfaatan Teknologi Komputer
Pemanfaatan
adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan
sangat penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan
atau sistem pembelajaran Pemanfaatan mempunyai tanggungjawab untuk mencocokan
pebelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pebelajar agar
dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan
bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar,
serta memasukannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan. Pemanfaatan
computer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan
mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Pemanfaatan teknologi komputer
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu proses belajar
mengajar, dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa. Pemanfaatan teknologi komputer
pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media14 pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman materi yang telah diajarkan guru di dalam kelas. Pemanfaatan
media ialah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses
pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada
spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya, bagaimana suatu film diperkenalkan
atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang
diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaikan dengan karakteristik
pebelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan
visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber
belajar. Teknologi komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan
antara media yang dihasilkan oleh teknologi komputer dengan yang dihasilkan
dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi atau materi disimpan dalam
bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi
komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Dalam
suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons
yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran
termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru.
Menurut
Kadir, peranan teknologi komputer akan melahirkan fitur-fitur baru dalam dunia
pendidikan. Sistem pengajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan
teks, gambar, suara, dan video), guru dapat menyajikan materi pelajaran dengan
lebih menarik, tidak monoton, dan memudahkan dalam penyampaian. Menurut
Heinich, dalam bukunya Hamzah B. Uno, Penggolongan lain yang dapat dijadikan acuan
dalam pemanfaatan teknologi komputer misalnya media adalah berdasarkan pada
teknologi yang digunakan, mulai media yang teknloginya rendah (low technology) sampai pada media yang
menggunakan teknologi tinggi (high
technology). Apabila penggolongan media ditinjau dari teknologi yang digunakan,
maka penggolongannya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Dengan
demikian penggolongan media dapat berubah dari waktu ke waktu. Misalnya dalam
era tahun 1950 media televisi dikategorikan sebagai media berteknologi tinggi,
tetapi kemudian pada era tahun 1970/1980 media tersebut bergeser dengan
kehadiran media komputer. Pada masa tersebut komputer digolongkan sebagai media
dengan teknologi yang paling tinggi.
2.3 Media komputer dimanfaatkan
secara luas oleh dunia pendidikan.
Menurut Hannafin dan Peck potensi media komputer
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
antara lain:
a.
Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dan materi
pelajaran.
b.
Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai dengan kemampuan
belajar peserta didik.
c.
Mampu menampilkan unsur audio visual untuk meningkatkan minat belajar
(multimedia).
d.
Dapat memberikan umpan balik terhadap respons peserta didik dengan segera.
e.
Mampu menciptakan proses belajar secara berkesinambungan. Heinich, dkk
mengemukakan enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam merancang
sebuah media pembelajaran, yaitu berupa:
1.
Praktik dan latihan.
2.
Tutorial.
3.
Permainan.
4.
Simulasi.
5.
Penemuan.
6.
Pemecahan masalah[2].
Oleh
karena itu dengan adanya computer sangat membantu proses belajar mengajar di
dunia pendidikan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Menurut Azhar Arsyad, bahwa media
apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal. Dapat
disimpulkan bahwa sebuah media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada
orang lain. media merupakan alat atau
sarana yang digunakan untuk menyalurkan
informasi. Media juga bermanfaat dalam pendidikan di sekolah untuk proses belajar mengajar agar lebih baik kedepannya. Selain itu juga media pembelajaran
adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas. Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar disebut sebagai media belajar. Media belajar
berfungsi untuk menyampaikan isi materi
pelajaran oleh guru kepada siswa. Rossi dan Breidle yang dikutip dan diterjemahkan oleh Sanjaya, mengemukakan
bahwa “media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya”. Gagne’ dan Briggs
yang dikutip dan diterjemahkan oleh
Arsyad, mengatakan bahwa “media pembelajaran
meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain
buku, tape recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”. Kemudian, Sudjana, berpendapat “media
pembelajaran adalah sarana, metode,
teknik, untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dengan pembelajar dalam pembelajaran di kelas”.
Martin dan Briggs yang dikutip dan
diterjemahkan oleh Astuti, mengemukakan
bahwa “media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan mahasiswa”. Selanjutnya, Hamalik, yang dimaksud
media pendidikan adalah “alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah”.Dari beberapa pengertian media belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa media belajar
adalah segala bentuk media baik itu berupa buku, benda asli, gambar diam, visual, audio, audio-visual, grafik,
animasi, slide, film strip, bingkai
maupun alat yang digunakan untuk menyampaikan
ide, gagasan, pesan atau informasi dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pengajaran di sekolah.
Oleh karena itu, semua sumber yang digunakan
dalam proses pembelajaran juga disebut sebagai media belajar. Nana Sudjana
dan Ahmad Rivai, mengemukakan manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu sebagai berikut:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam menggunakan media pembelajaran yaitu untuk
mempertinggi kualitas pembelajaran khususnya Pendidikan Kewarganegaraan.
Pertama, guru harus memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan
manfaat media, kriteria dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran,
menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan
media dalam proses belajar siswa. Kedua, guru harus terampil dalam membuat
media pembelajaran untuk keperluan mengajar di dalam kelas. Ketiga, guru harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga dalam pemanfaatan media lebih
efektif. Menurut Gerlach & Ely dalam bukunya Azhar Arsyad, mengemukakan
tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja
yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang
efisien) melakukannya yaitu sebagai berikut:
a) Ciri Fikatif (fixative
Property)
Ciri ini
menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi
suatu peristiwa atau obyek.
b) Ciri Manipulatif (Manipulative
Property)
Transformasi
suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam
waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
c) Ciri Distributif (Distributive
Property)
Ciri
distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah
besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu[3].
3.2 Pengertian Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi.
Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. Ditinjau dari susunan katanya, teknologi
informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing
memiliki arti sendiri. Kata pertama,
teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering
menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses
penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi,
erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemerosesan, manipulasi dan
pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge)
bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling
mempengaruhi di antara keduanya. Jadi dapat di simpulkan bahwa teknologi
informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih
lama penyimpanannya[4].
Jika berbicara tentang teknologi, tentunya tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia. Selamanya, selama peradaban manusia masih
ada, teknologi akan terus menjadi hal terpenting dalam kehidupan. Hal yang saat
ini sedang menjadi trand dan ramai
diperbincangkan adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mana
merupakan salah satu hal terpenting di abad ini. Tidak dapat dipungkiri kalau
TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hinga
orang tua, pedagang kecil hingga pengusaha besar, baik disadari maupun tidak
sudah begitu tergantung pada TIK. Jika dilihat dari kacamata sejarah, TIK
sesungguhnya sudah mulai dikenal manusia sejak beratus-ratus berabad-abad lalu.
Sejak manusia diciptakan di muka bumi ini, manusia sudah mulai mencoba
berkomunikasi dengan symbol-simbol dan isyarat. Hal ini merupakan titik awal
perkembangan TIK. Manusia yang lebih maju dan modern mampu berkomunikasi secara
lisan dan mulai mampu mendokumentasikan informasi dalam bentuk tulisan dan
ukiran baik dalam bentuk simbol maupun gambar. Pada jaman lalu, teknik
pendokumentasian informasi pun masih sangat sederhana, tetapi akhirnya terus
berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Beberapa alat yang digunakan
pada zaman dulu antara lain, tulang, batu, kulit kayu, tanah liat, dan kulit
binatang. Adapun karakteristik dari cara penyampaian informasi pada zaman
dahulu adalah informasi menyebaran dengan lambat dan kurang efektif. Setelah masa
revolusi industri, alat-alat mekanik bahkan elektronik mulai ditemukan,
termasuk didalamnya alat-alat yang mampu membuat penyebaran informasi menjadi
lebih mudah dan efektif. Jika pada awalnya orang yang berjarak jauh hanya mampu
berkomunikasi lewat surat atau melalui kurir, maka pada abad pertengahan ini
sudah mulai digunakan telegram. Beberapa tahun kemudian, Alexander Graham Bel
menemukan telepon yang mampu dipakai untuk berkomunikasi oleh orang walaupun
berjarak jauh.
TIK berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat
ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi.
Orang yang berada di pulau yang berbeda bahkan negara yang berbeda kini sudah
mampu melakukkan komunikasi bahkan mampu ditampilkan secara visual. Salah satu
hal yang sedang menjadi trend saat ini adalah kegiatan yang berbasis internet
dan elektronik. Beberapa contoh diantaranya adalah e-learnig, e-banking, e-library, e-labolatory, e-mail dan
sebagainya. Aktivitas-aktivitas berbasis elektronik ini sudah pasti sangat
membantu kegiatan manusia. Dengan hal tersebut di atas, dimensi ruang dan waktu
tidak lagi menjadi hambatan. Selain itu,proses pengolahan data pun semakin
cepat dan efisien. Berbagai barang elektonik mulai dari televisi, handphone,
pager, PDA, laptop hingga palmtop sudah menjadi barang-barang yang tidak asing
lagi bagi masyarakat. Perkembangan TIK pun semakin pesat seiring dengan
ditemukannya alat-alat yang lebih canggih. Melihat apa yang terjadi saat ini,
dapat dibayangkan apa yang mungkin dapat terjadi di masa nanti. Jauhnya jarak
tidak lagi akan terasa. Kelak komunikasi jarak jauh akan dilakukan dengan
hologram tiga dimensi yang begitu nyata. Pekerjaan-pekerjaan manusia akan mulai
dikerjakan oleh robot yang bekerja secara otomatis dan mampu belajar dari
pengalamannya sehingga mampu mengkoreksi kesalahan yang ia lakukan dengan
sendirinya. Teknologi komputer pun akan berkembang dengan pesat. Komputer masa
depan akan mampu merespon tindakan-tindakan manusia dan memahami bahasa
manusia. Lebih canggihnya lagi, komputer generasi yang akan datang diramalkan,
akan memiliki perasaan layaknya manusia. Melihat fakta dan gambaran masa depan
seperti diuraikan di atas, muncul satu kekhawatiran, “Akankan eksistensi manusia
digantikan oleh komputer?” dan “Akankah manusia mampu bertahan dari
kepunahan?”. Satu hal yang patut kita sadari dan tekadkan, “Teknologi dibuat
untuk membantu manusia, bukan untuk memperbudak manusia”[5].
TIK mempunyani peran yang luar biasa dalam bidang
pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti microsoft office atau Open
Office memudahkan para pelajar dalam megerjakan tugas, seperti laporan
praktikum dan artikel, juga ketika mempresentasikan tugas di dalam kelas. Sistem
pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara,
dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak
monoton dan mudah dicerna atau dipahami. Seorang murid atau mahasiswa dapat
mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang
dilengkapi program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi
komputer, berbagai pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun
matematika, dapat disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi
sekaliugus memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk keperluan
ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan dengan
menggunakan komputer. Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas
dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa
mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau tidak. Karena
tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang belajar bahasa
asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa terasa mereka
pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut. Agar proses belajar
berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan hiburan. konsep
ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang merupakan perpaduan antara education dan entertainement.
Teknologi internet ikut berperan dalam menciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi harus
dilakukan di dalam kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang
digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di
universitas yang berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara
bersangkutan. Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau
yang disebut sebagai ebook ataupun
beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan
setiap seorang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan[6].
3.2.1
Makna Teknologi dan Kaitannya dengan Ilmu Pengetahuan
Teknik secara umum
diartikan sebagai alat pelengkap dan metode-metode untuk membuat sesuatu. Teknologi
adalah perincian rasional alat-alat metode atau cara untuk melaksanakan sesuatu
atas dasar pemahaman yang matang terhadap kemajuan alat – alat dan
aktivitas-aktivitas tersebut. D.A Schon (1967) dalam teknologi and change menyebutkan bahwa teknologi adalah suatu cara
untuk memproduksi atau membuat sesuatu cara untuk memproduksi atau membuat
sesuatu yang lebih mengembangkan keterampilan manusia.
Kata
teknologi berasal dari bahasa yunani “techne”
yang berarti keterampilan atau pertukangan. Teknologi dalam bentuk apapun
akan sulit berkembang tanpa didukung oleh ilmu pengetahuan yang memadai. Ilmu
pengetahuan sulit berkembang tanpa sarana pendidikan/laborotarium yang memadai,
program nasional, dan tradisi masyarakat yang menunjang. Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sering disebut iptek adalah dua hal yang tak dapaat dipisahkan
karena teknologi memerlukan ilmu pengetahuan untuk berkembang, sebaliknya ilmu
pengetahuan dapat berkembang dari pengalaman lapangan yang didapat oleh
teknologi dalam praktek.
Ilmu pengetahuan (Science) dapat diartikan sebagai
aktivitas cara berpikir dan bekerja yang didasari pada observasi, identifikasi,
deskripsi, penelaan eksperimental, atau penalaran teoritis dengan memakai
cara-cara yang disetujui bersama terhadap fenomena-fenomena alamiah. Dapat juga
diartikan kesimpulan-kesimpulan yang mantap yang diperoleh dari perkembangan
pengetahuan (knowledge) didapat
melalui analisis dan kesimpulan terhadap pengalaman-pengalaman yang sistematis.
Teknologi juga dapat diperoleh dari perkembangan keahlian-keahliandan
keterampilan tertentu dalam praktik dan terjadi dalam kurun waktu yang cukup
lama tanpa intervensi yang terlalu banyak dari ilmu pengetahuan. Jadi dapat
kita simpulkan bahwa teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan[7].
3.2.2
Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya
Sesuai dengan tujuan pemakaian teknologi dalam perkembangan
lebih lanjut, dikenal berbagai pengertian dari teknologi dalam penerapannya.
a. Teknologi Tinggi (Hi-Tech/Hihg Teknology)
Dimaksudkan
untuk menerangkan suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil
penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh dari Hi-tech ialah computer, laser, bioteknologi, pembuatan komposif
material, telekomunikasi satelit, pengeboran minyak lepas pantai, senjata
nuklir. Adapun cirri-cirinya bersifat padat modal, didukung fasilitas riset dan
pengembangan (litbang atau R&D), biaya perawat tinggi, masyarakatnya
ilmiah, keterampilan operator yang tinggi, dan biasanya dirahasiakan oleh
pemiliknya.
b. Teknologi Madya (Intermediate Technology)
Suatu jenis teknologi yang dapat
dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan mampu untuk
memakainya dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Teknologi madya
memerlukan modal yang tidak terlalu besar, tidak memerlukan injeksi ilmu
pengetahuan baru karena telah bersifat rutin. Contohnya ialah pengelolaan hasil
pertanian, industry dan kontruksi untuk rumah dan gedung yang tidak terlalu
tinggi, produksi sepada (motor) yang sederhana.
c. Teknologi Tepat Guna
Pada
umumnya merupakan teknologi madya dengan tingkatan lebih sederhana.
Teknologinya dicirikan dengan skala modal yang digunakan kecil (ivestasinya
kecil), peralatan-peralatan yang digunakan sederhana, pelaksanaanya bersifat
padat karya, sehingga turut membantu masalah ketenagakerjaan, khususnya
dipedesaan. Pemakaiannya sangat dianjurkan untuk Negara-negara yang berkembang
karena dapat membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi, dan
menciptakan tradisi teknologi dari
tingkat yang paling sederhana. Teknologi tepat guna banyak diterapkan di
pedesaan sehingga sering juga disebut teknologi pedesaan (rural Teknology) atau teknologi pribumi. Pengertian pribumi sifatnya
lebih khusus, karena dikembangkan menggunakan cara-cara dan metode yang dikenal
secara turun-temurun disuatu daerah, merupakan cirri khas dan sangat sedikit
mendapat pengaruh modern yang dating dari luar.
3.2.3 Fungsi Teknologi Informasi dan
Komunikasi Dalam Pembelajaran
Teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini tik digunakan
sebagai alat bantu bagi pengguna (user)
atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah
angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya. (2)
teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin
ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari
oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen
informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006
terdapat mata pelajaran tik sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa
semua kompetensinya. (3) teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk
pembelajaran (literacy). Dalam hal
ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu
untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer
telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan
menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal
ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai :
fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator[8].
3.2.4 Peranan TIK Dalam Pendidikan
Didalam dunia pendidikan, TIK sangat berperan sangat penting
dalam proses belajar mengajar. Pendidikan harus dapat menguikuti perkembangan
masyarakat. Perkembangan masyarakat itu sejalan pula dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan perkembangan teknologi,
dan perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan dibidanng ekonomi. Sejalan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan itu di bidang ilmu pendidikan
dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang lebih sesuai, lebih efektif dan
efesien. Materi pembelajaran pun dikembangkan karena telah banyak perubahan yang
terjadi atau telah banyak ditemukan pengetahuan yang lebih mendalam sebagai
akibat dari perkembangan teknologi. Sebagai contoh, berkat hasil-hasil
penelitian tentang bulan, planet-planet, penyakit, tanah dan sebagainya, maka
berkembang pulalah materi pembelajaran yang berhubungan dengan hal-hal yang
diatas. Jadi jelaslah pendidikan telah memanfaatkan hasil perkembangan
teknologi dan harus memang senantiasa demikian. Tidak dapat disangkal, bahwa
perkembangan teknologi telah menyebabkan kehidupan lebih baik. Transportasi
lebih mudah, komunikasi lebih lancar dan cepat, produksi pabrik lebih banyak
dan lebih bermutu dan sebagainya[9].
Sebagai
bagian dari pembelajaran, teknologi / TIK memiliki tiga kedudukan, yaitu
sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.
A.
Peran tambahan (suplemen)
Dikatakan
berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran melalui TI atau
tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk
mengakses materi pembelajaran melalui TIK. Sekalipun sifatnya hanya opsional,
peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan
atau wawasan. Walaupun materi pembelajaran melalui TIK berperan sebagai
suplemen, para dosen /guru tentunya akan senantiasa mendorong, mengggugah, atau
menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses materi pembelajaran melalui
TIK yang telah disediakan.
B.
Fungsi pelengkap (komplemen)
Dikatakan
berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran melalui TI
diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik
di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran melalui TIK
diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement
(pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
C.
Fungsi pengganti (substitusi)
Beberapa
perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model
kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya adalah
untuk membantu mempermudah para maasiswa mengelola kegiatan pembelajaran/
perkuliahannya sehingga para mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas
lainnya dengan kegiatan perkuliahannya. Sehubungan dengan hal ini, ada 3
alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih para mahasiswa, yaitu
apakah mereka akan mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara (1)
konvensional (tatap muka) saja, atau (2) sebagian secara tatap muka dan
sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa
tidak menjadi masalah dalam penilaian. Artinya, setiap mahasiswa yang mengikuti
salah satu model penyajian materi perkuliahan akan mendapatkan pengakuan atau
penilaian yang sama. Jika mahasiswa dapat menyelesaikan program perkuliahannya
dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau
bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara
pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel
ini dinilai sangat membantu para mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian
perkuliahannya. Para mahasiswa yang belajar pada lembaga pendidikan
konvensional tidak perlu terlalu khawatir lagi apabila tidak dapat menghadiri
kegiatan perkuliahan secara fisik karena berbenturan dengan kepentingan lain
yang tidak dapat ditinggalkan atau ditangguhkan. Apabila lembaga pendidikan
konvensional tersebut menyajikan materi pembelajaran yang dapat diakses para
mahasiswa melalui internet, maka mahasiswa dapat mempelajari materi perkuliahan
yang terlewatkan tersebut melalui internet.
Dapat terjadi demikian karena para mahasiswa diberi kebebasan mengikuti
kegiatan perkuliahan yang sebagian disajikan secara tatap muka dan sebagian
lagi melalui internet (model pembelajaran kedua). Di samping itu, para
mahasiswa juga dimungkinkan untuk tidak sepenuhnya menghadiri kegiatan
perkuliahan secara fisik. Sebagai penggantinya, para mahasiswa belajar melalui
internet (model pembelajaran ketiga)[10].
3.3 Implikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia
pendidikan
Ilmu
pengetahuan sendiri telah banyak mendapatkan manfaat dari teknologi dengan
dimanfaatkanya alat-alat baru dalam proses belajar dan mengajar (PBM).
Penemuan-penemuan baru tentang audio visual telah banyak membantu guru dalam
memberikan pengalaman belajar pada anak didik. Hal ini patut disyukuri. Untuk
mencegah penggunaan ilmu pengetahuan yang menjerumus ke akibat-akibat yang
normatis harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pendidikan agama, pendidikan
moral pancasila dan ilmu pengetahuan social (IPS) sangat besar peranannya dalam
hal ini. Lewat materi pendidikan dalam bidang studi yang baru disebutkan ini,
pendidik dapat mengembangkan sikap-sikap positif pada pribadi anak. Disamping
itu, pemberian sejumlah pengetahuan kognitif dan keterampilan untuk dapat
melaksanakan pengetahuan yang telah dimiliki dan ditingkatlkan pula agar anak
didik dapat segera terjun ke masyarakat dengan
dengan bekal yang memahami[11].
3.3.1 Dampak Positif dan Negatif TIK dalam Bidang Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari
ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak
memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalih fasihan
buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional.
Teknologi Informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang.
Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negative terhadap kehidupan, salah
satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.
A. Dampak Positif Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Bidang Pendidikan
Beberapa dampak positif dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan, antara lain:
1. Informasi yang dibutuhkan akan
semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang dengan adanya inovasi e-learning
yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan
berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah
lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
5. Munculnya media massa, khususnya
media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan.
6. Munculnya metode-metode pembelajaran
yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan
kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan
teknologi bisa dibuat abstrak.
7. Sistem pembelajaran tidak harus
melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos,
internet dan lain-lain.
8. Mengurangi ketertinggalan dalam
pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan
negara maju lainnya.
9. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
10. TIK sebagai sistem pendukung
keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai
bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
11. Berbagi hasil penelitian, hasil
penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain
disegala penjuru dunia dengan cepat.
12. Konsultasi dengan pakar, konsultasi
dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut
berada ditempat yang sangat jauh.
13. Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk
digital.
14. Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui
internet.
15. Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga
pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
16. “Computer
Aided Instruction” telah terlihat sedikit meningkatkan kinerja siswa pada
pilihan ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau Assisted) Instruksi (CAI), yang umumnya
mengacu kepada siswa belajar mandiri atau tutorial pada PC, telah terbukti
sedikit meningkatkan nilai tes siswa dalam membaca dan keterampilan matematika
ataupun pelajaran yang lainnya, meskipun apakah peningkatan tersebut berkorelasi
dengan perbaikan nyata pada pembelajaran siswa.
17. TIK yang digunakan dalam mata
pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan TIK untuk simulasi dan
pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif, karena memiliki
pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail) dalam pengembangan bahasa
siswa dan kemampuan komunikasi.
18. Akses luar sekolah mempengaruhi
kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah juga
menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri daripada
siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.
B. Dampak Negatif Teknologi Informasi
dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Ada biaya besar yang terlibat
diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat berakhir menjadi kerugian. Hal
ini sering disebut sebagai faktor dalam kesenjangan digital. Beberapa dampak
negatif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pendidikan antara lain:
1. Kemajuan TIK juga akan semakin
mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat
plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu
lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi
suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi
adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam
waktu yang singkat (short span of
attention).
4. Kerahasiaan alat tes semakin
terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential
Aptitudes Test dapat diakses melalui compact
disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan
mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan
kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
5. Penyalahgunaan pengetahuan bagi
orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa
kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan
tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang
tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
6. Tidak menjadikan TIK sebagai media
atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya
mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung
ke digital library, namun juga masih
berkunjung ke perpustakaan.
7. Mempertimbangkan pemakaian TIK
dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam
pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung
ruginya pemakaian.
8. Mahasiswa dan kadang-kadang guru,
bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya karena topik dapat
diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via
TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan
ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan
untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan
melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
9. Perlu untuk tujuan yang
jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan
untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari
video porno ketika menggunakan computer di sekolah.
3.3.2 Dampak Positif dan Negatif TIK dalam Bidang
Pemerintahan
Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan
hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan menjadi 3
bentuk, yaitu:
a. G2C (Government to
citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat,
b. G2B (Government to
bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha,
c. G2G (Government to
Government), hubungan antara pemerintah dengan pemerintah.
Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi oleh pemerintahan, misalnya menggunakan jaringan internet. E-government dapat meningkatkan
hubungan antara pemerintah dengan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya.
A.
Dampak Positif Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak positif dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1. Pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu,
tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor,
rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan
antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling
curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui
informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih
efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video
conference. Untuk Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat
membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat
dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi
semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau
dua jam saja. Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak
untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan
adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem
informasi on-line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk
mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan
pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan
teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya
peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah
yang baik (good govermance).
5. Hilangnya birokrasi yang selama ini
seolah-oleh menjadi penghalang bagi masyarakat dalam berhubungan dengan
pemerintah sehingga pelaksanaan pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien.
6. Keberadaan e-government akan berimbas pada dimensi sumber daya manusia
disetiap pelayanan publik. Tidak tertutup kemungkinan akan meruyaknya
kekhawatiran yang disebabkan oleh rasionalisasi jumlah karyawan. Karyawan yang
dinilai tidak memiliki kesediaan dan kemampuan generik untuk menjalankan
e-government akan berhadapan dengan dua resiko; diberhentikan (retrenchment) atau menjadi pelatihan
dalam rangka membentuk kompetensi lunak (soft
compentencies) dan keterampilan kerja serta mengintegrasikan diri kedalam
struktur informasi yang baru.
7. Dalam konteks penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat
“pengotomasi proses” yang diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan
secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
8. Dalam konteks partisipasi semua
pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi masih dianggap sebagai
alat yang mempermudah pengumpulan informasi dibanding sebagai alat yang dapat
membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.
9. Dalam konteks keterbukaan
(transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap sebagai sarana
penyedia akses dibanding sebagai sareana penyediaan informasi yang lebih
spesifik seperti latar belakang suatu kebijakan misalnya.
10. Dalam konteks pelaksanaan suatu
kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk mempercepat
pelaporan dibanding sebagai sarana untuk membantu proses monitoring.
11. Dalam konteks peningkatan kualitas
suatu kebi akan teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk
memperluas sumber informasi dan data dibanding sarana yang dapat menciptakan
keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
12. Timbulnya kelas menengah
baru. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dalam bidang
pemerintahan yang didalamnya termasuk juga bidang politik akan mendorong
munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka
sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut
kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
13. Proses Regenerasi
Kepemimpinan. Sudah jarang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan
berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
14. Di bidang Politik Internasional,
juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme. Kemajuan di bidang Teknologi
Komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan
di bidang Teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut.
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
membawa transformasi lengkap terhadap pemerintah.
16. Sektor TIK memberikan kontribusi
untuk pendapatan pemerintah dalam dua cara.
Pemerintah memperoleh pendapatan ketika mereka menjual lisensi atau privatisasi perusahaan milik negara. Mereka juga memperoleh pendapatan dari pajak dan pembayaran biaya lisensi tahunan.
Pemerintah memperoleh pendapatan ketika mereka menjual lisensi atau privatisasi perusahaan milik negara. Mereka juga memperoleh pendapatan dari pajak dan pembayaran biaya lisensi tahunan.
17. Sektor TIK menghasilkan pendapatan
dengan jumlah yang sangat besar bagi pemerintah. Negara-negara dimana basis
pajak terbatas Indeveloping, pendapatan ini merupakan bagian penting dari
keseluruhan pendapatan pemerintah.
18. Dalam upaya mengentaskan kemiskinan,
pemerintah membentuk program ICT4PR (Information and Communication Technology
for Proverty Reduction) yaitu membangun pusat-pusat teknologi informasi dan
komunikasi khususnya di daerah pedesaan seperti telecenter.
19. Pegawai pemerintahan terbantu
melaksanakan tugas dengan kemajuan alat-alat teknologi informasi, seperti
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil menangkap para koruptor yang
merugikan Negara dengan memanfaatkan telepon seluler para koruptor. Telepon
seluler koruptor ini disadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga
KPK bisa mengetahui perbuatan korupsi para koruptor.
20. Polisi berhasil menangkap para
penjahat dengan menggunakan alat teknologi informasi, yaitu dengan pemasangan
kamera CCTV.
21. Pemerintah di negara-negara miskin
dapat menjembatani kesenjangan antara lingkungan global, pegawai pemerintah,
dan warga negara mereka. Memiliki akses ke informasi ini memungkinkan
pemerintah untuk meletakkan dasar bagi kebijakan dan membuat komitmen untuk
memperbaiki kondisi. Mampu memperoleh informasi dari luar akhirnya membantu
dalam perbaikan nasib rakyat mereka.
22. Di negara-negara yang tidak memiliki
akses internet dan sistem komputerisasi, teknologi informasi pasti bisa menjadi
lebih hemat. Memperkaya kehidupan masyarakat miskin di negara-negara berkembang
dapat dicapai melalui penggunaan teknologi modern seperti database perawatan
medis, ponsel untuk meningkatkan mata pencaharian, dan komputer untuk
mengaktifkan kemampuan warga dalam bersaing untuk pekerjaan online di pasar
global. Pemerintah dapat menjadi lebih dekat dengan rakyatnya melalui
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga meningkatkan efisiensi
dan membantu untuk membuat hidup mereka lebih baik.
B.
Dampak Negatif Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak negatif dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1. Semakin bebasnya masyarakat
mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang
dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU
ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
2. Biaya
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
3. Jangkauan akses. Harus diakui
tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di
pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming
tentang politik di Indonesia.
4. Transparansi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
5. Privasi.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
6. Penggunaan persenjataan canggih
untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan.
7. Terorisme yang semakin merajalela.
8. Kurangnya privacy suatu negara
akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin canggihnya alat –alat
pendeteksi.
9. Seringnya terjadi kasus saling
menghujat antar golongan.
10. Mudahnya penyalahgunaan media sosial
untuk kepentingan politik.
11. Pemerintah bukan pemimpin dalam
teknologi. Mereka bereaksi terhadap lingkungan sekitar mereka daripada mencoba
untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efisien. Akibatnya, lebih mahal untuk
mengubah segala sesuatunya sekaligus mengeluarkan sejumlah besar uang tunai
untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan kebutuhan pelatihan staf. Hal ini juga
menyebabkan lebih tidak efisien sebagai sistem baru yang membingungkan dengan
situasi yang lama dan kacau.
12. Pemerintah menyimpan informasi
rahasia, seperti data dari warga negara dan keamanan data negara tertentu.
Karena semua informasi menjadi digital dan tersedia bagi siapa saja yang ingin
untuk melihatnya, dapat terjadi pelanggaran keamanan yang tak terelakkan. Dan
sementara banyak perusahaan telah memiliki skandal mengenai informasi pelanggan
yang bocor atau hack, pemerintah lebih rentan, karena mereka jarang menarik orang
yang terbaik dalam TI di lapangan sebagai karyawan. Sekali lagi, mereka
cenderung bereaksi setelah fakta daripada proaktif.
13. Transparansi.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat cocok untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara online. Dan sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh pekerjaan atau masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi pemerintah. Percakapan, tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di internet dalam email, situs jejaring sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi bersembunyi di selubung rahasia.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat cocok untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara online. Dan sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh pekerjaan atau masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi pemerintah. Percakapan, tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di internet dalam email, situs jejaring sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi bersembunyi di selubung rahasia.
3.3.3 Dampak Positif dan Negatif TIK dalam Bidang
Ekonomi
Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai
dirasa mempunyai peran yang penting dalam perekonomian suatu negara karena
dengan berkembangnya teknologi informasi, perekonomian suatu negara mulai
memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda
dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang
ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Perekonomian
suatu negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikai
di negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka
semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun perkembangan
teknologi informasi ini juga memiliki sisi negatif, dimana banyak
penyalahgunaan teknologi dalam melakukan tindak kriminal.
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan
untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia.
A.
Dampak
Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi
Teknologi yang berkembang pesat,
baik teknologi informasi, komunikasi, maupun transportasi. Sehingga orang dapat
berhubungan melewati batas-batas negara. Lebih lanjut dampak positif teknologi
informasi dan komunikasi di bidang ekonomi adalah:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin
tinggi.
2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri semakin
meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas
dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis
produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda
telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan
konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga
pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat
dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4. Persaingan dalam dunia kerja
sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak
pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan
skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5. Kemajauan ekonomi dalam bidang
kedokteran mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.
6. Semakin maraknya penggunaan TIK akan
semakin membuka lapangan pekerjaan.
7. Dengan fasilitas pemasangan iklan di
internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan
pemasaran suatu produk.
8. Perusahaan dapat menjangkau pasar
lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan
waktu.
9. Perusahaan tidak perlu membuka
cabang distribusi.
10. Pengeluaran lebih sedikit,
karena pegawai tidak banyak.
11. Harga barang lebih murah, karena
biaya operasionalnya murah.
12. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa
disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu
perusahaan atau perorangan.
13. Pemanfaatan TIK untuk membuat
layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking,
dan e-commerce.
·
Internet
Banking
Internet
banking adalah
layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan internet. Transakasi yang
dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan.
Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat memberikan keleluasaan
kepada nasabah untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.
Keuntungan internet banking bagi
nasabah antara lain:
a. Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk
melakukan transaksi.
b. Menghemat biaya, karena
transportasi menuju ke bank dapat dihilangkan.
c. Lebih cepat, karena tidak perlu
menunggu antrean yang banyak.
·
SMS
Banking
SMS
Banking adalah
layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan SMS (Short Message
Service). Transaksi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer
uang, dan pembayaran tagihan.
·
E-commerce
Perdagangan elektronik (Electronic
commerce )
Electronic
commerce adalah
perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet. Keuntungan perdagangan
elektronik antara lain:
1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena
pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu.
2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
4. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya
murah.
Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain:
a. Konsumen tidak perlu ke toko
untuk mendapat barang.
b. Pembeli dapat menghemat waktu dan
biaya perjalanan.
c. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan
lain di internet.
d. Konsumen dapat membeli barang
yang di dalam negeri tidak ada
e. Harga barang lebih murah.
14. Dengan berkembangnya TIK yang
menyebabkan banyaknya bermunculan pedagang online, konsumen tidak perlu ke toko
untuk mendapat barang.
15. Pembeli dapat menghemat waktu dan
biaya perjalanan.
16. Konsumen dapat membandingkan harga
dari pemasang iklan lain di internet.
17. Konsumen dapat membeli barang yang
tidak ada di dalam negeri.
18. Di bidang bisnis baik perdagangan
barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik
rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan
tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS),
merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang
bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar,
menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department
store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi
dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak
manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning
barcode kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya.
B.
Dampak
Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi
Beberapa
dampak negatif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pemerintahan, antara lain:
1. Dengan mudahnya melakukan transaksi
di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang
seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah
pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian
financial yang besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi
informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam
perdagangan online.
4. Resistensi Membeli Secara
Online.
Bagi orang awam yang belum pernah
bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa
bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak
terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim
tetapi tak diterima.
5.
Violance and Gore.
Kekejaman
dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di internet. Karena
segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang tabu.
6.
Carding.
Karena sifatnya yang langsung (real
time), cara belanja dengan menggunakn kartu kredit adalah cara yang paling
banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internetpun paling banyak
melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat
mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan
mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data
yang mereka daptkan untuk melakukan kejahatan.
7.
Cybercrime
Cybercrime adalah kejahatan yang di
lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat:
·
Melintasi
batas Negara
·
Perbuatan
dilakukan secara illegal
·
Kerugian
sangat besar
·
Sulit
pembuktian secara hokum
8.
Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan
dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan. Seperti
hacking pada facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli online
sehingga menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli.
9.
Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah
jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan
pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini menimbulkan kerugian
yang besar.
10. Saling menghujat di media sosial
karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-foto produk yang dijual
tanpa izin[12].
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini
tidak ada hentinya, bahkan di zaman sekarang perkembangan TIK sangat cepat.
Perkembangan itu bukan hanya hitungan dalam ukuran tahun, bulan, hari melainkan
dengan hitungan jam atau menit. Dengan adanya teknologi informasi
dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi
yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Pengaruhnya
yang meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan dan
sebagainya. Didalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya
teknologi. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa
mempunyai dampak yang positif dan negative karena dengan berkembangnya
teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
signifikan. Akan tetapi semua itu tidak terlepas dari sisi negatifnya.
Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan
dampak positif dan memperbaiki dampak negatifnya. Peningkatan kualitas pembelajaran
dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan
cara mencari dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam belajar
kemudian dicarikan pemecahannya melalui aplikasi Teknologi Informasi yang
sesuai. Upaya pemecahan permasalahan pendidikan terutama masalah yang
berhubungan dengan kualitas pembelajaran, dapat ditempuh dengan cara penggunaan
berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi
sebagai alat bantu dalam meningkatkan kadar hasil belajar peserta didik.
Teknologi informasi digunakan sebagai media untuk mempermudah pencarian informasi
tersebut.
4.2 Saran
Teknologi informasi merupakan salah satu media yang efektif
dalam kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaanya harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran karena sering terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan
teknologi informasi. Maka dari itu dalam hal ini peranan
orang tua pun sangat dibutuhkan dalam hal ini. Dapat juga melakukan beberapa
contoh solusi dibawah ini dalam menanggulangi beberapa dampak negative
Teknologi Komunikasi yaitu dengan mempertimbangkan pemakaian TIK dalam
pendidikan, khususnya untuk anak dibawah umur, pihak pengajar baik orang tua
maupun guru, memberikan pengajaran-pengajarean etika dalam menggunakan TIK agar
dapat digunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika dalam menggunakan TIK,
letakkan computer di ruangan keluarga untuk menghindari hal-hal yang tidak
dinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
v Supartono, 1991. Ilmu Alamia Dasar.
Jakarta: Gahlia Indonesia
v Azhar Arsyad, 2011. Media Pembelajaran Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada
v I Ketut Seneng dkk. 2012. Dasar
Dasar Pendidikan.
Refrensi
1 comments:
Post a Comment