Thursday, October 9, 2014

Makna Gebokan Bagi Umat Hindu

Suara Balam - Suatu ketika jika anda mengunjungi Bali anda akan berkesempatan melihat sebuah benda yang berbentuk seperti menara silinder dengan dihiasi berbagai aneka buah-buahan dan aneka penganan yang disusun sedemikian rapi di atas sebidang kayu kecil (Dulang) berkaki satu, yang biasanya di bawa oleh para wanita Bali yang menggunakan pakain kebaya dan biasanya ditaruh diatas kepalanya. Ya, itulah yang dinamai oleh orang Bali sebagai gebogan atau pajegan. Gebogan biasanya bisa kita temukan pada saat adanya upacara keagamaan Hindu di sebuah pura (Odalan).
Fungsi  Gebogan
\

Gebogan dibuat sebagai bentuk wujud rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan makanan dan buah-buahan kepada umatnya. Sebagai simbol untuk menunjukkan rasa terima kasih ini maka dibuatlah gebogan ini. Gebogan ini bisa dibuat hingga mencapai tinggi 1,5 meter.
Bahan-bahan dan Cara Pembuatan GeboganBahan dasar gebogan
Gebogan dibuat dari berbagai aneka buah-buhan dan penganan yang disusun di atas dulang. Kemudian, bahan-bahan ini ditusukkan di sebatang pohon pisang kecil supaya tidak jatuh dan disusun sesuai dengan kreatifitas pembuatnya. Yang terakhir, di atas buah-buahan diletakan bunga-bunga yang diatur  di atas anyaman janur yang telah dibentuk persegi empat yang disebut canang sari.

Gebogan sendiri sebelum dihaturkan akan diarak terlebih dahulu mengelilingi kawasan pura tempat dimana dilangsungkanya acara keagamaan itu. Acara ini disebut Mepe’ed. Dalam acara Mepe’ed para ibu-ibu akan berjalan beriring membentuk satu baris panjang dengan gebogan diatas kepala mereka. Acara ini bertujuan untuk menunjukakan kebesaran Tuhan yang telah melimpahkan begitu banyak berbagai makanan untuk kehidupan bagi umatnya.
Di beberapa desa di Bali masih mempertahankan tradisi saat adanya upacara keagamaan masing-masing keluarga diwajibkan untuk membuat satu buah gebogan dengan tinggi yang telah di tentukan. Hal ini bertujuan untuk memeriahkan acara keagamaan itu


Prosesi MEPE
Setelah upacara selesai, gebogan akan dibawa pulang kembali oleh sang empunya gebogan itu dan disantap bersama oleh para kelurganya serta para tetangga mereka.
Namun, seiring perkembangan zaman saat ini, gebogan juga dibuat sebagai hiasan pada saat adanya acara-acara tertentu yang sifatnya private seperti menyambut 17 Agustus atau menyambut tamu tamu kenegaraaan. Juga banyak bisa kita temukan di hotel-hotel untuk mempercantik suasana hotel itu.


3 comments: